Bisnis.com, DENPASAR – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali berhasil mencetak laba Rp198,97 miliar pada kuartal I/2023. Laba tersebut tumbuh 6,31 persen jika dibandingkan dengan laba kuartal I/2022 yang nilainya Rp187,16 miliar.
Pencapaian laba tersebut menurut Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma tidak lepas dari kinerja yang meningkat selama kuartal I/2023, seperti Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal I/2023 yang mengalami pertumbuhan signifikan hingga 38,29 persen. Dana simpanan nasabah di BPD Bali hingga saat ini Rp12,78 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di 2022 yang nilainya Rp9,24 triliun.
“Memasuki 2023 kami memang terus melakukan inovasi dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga hasilnya bisa terlihat dimana laba bisa tumbuh 6,31 persen (yoy), tabungan nasabah juga tumbuh dengan baik, selain itu giro kami juga tumbuh 11,03 persen pada kuartal I/2023, dari Rp4,2 triliun menjadi Rp4,6 triliun, ” jelas Sudharma dikutip dari siaran pers, Senin (12/6/2023).
Baca Juga
Penyaluran kredit Bank BPD Bali juga tumbuh 1,83 persen, dengan nilai penyaluran Rp20,1 triliun. Nilai penyaluran ini diprediksi bakal semakin naik seiring dengan ekonomi Bali yang semakin membaik. Jika dibandingkan dengan DPK, realisasi penyaluran kredit BPD Bali memang belum meningkat signifikan.
Sementara itu, non performing loan (NPL) tercatat di angka 2,32 persen. Sedangkan untuk rasio likuiditas loan to deposit ratio (LDR) sebesar 76,61 persen, rasio kecukupan modal capital adequacy ratio (CAR) sebesar 23,48 persen. Adapun rasio profitabilitas return on asset (ROA) sebesar 3,21, rasio return on equity (ROE) sebesar 22,39 persen, dan rasio efisiensi beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 65.03 persen.
Sementara itu dari sisi rasio kepatuhan, tidak ada pelanggaran Batas Maksimum Penyaluran Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), dan Posisi Devisa Netto (PDN) yang dilakukan oleh Bank BPD Bali.