Bisnis.com, DENPASAR — Biro perjalanan wisata di Bali mengalami kerugian hingga Rp1 miliar imbas banyaknya pembatalan penerbangan ke Bali di tengah erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Ketua DPD ASITA Provinsi Bali I Putu Winastra menjelaskan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu, mengakibatkan penutupan Bandara Labuan Bajo sehingga berdampak bagi biro perjalanan wisata (BPW) yang sedang menjamu tamu dari Bali ke Labuan Bajo.
"Erupsi ini memberikan dampak kepada wisatawan yang dihandle anggota kami. Sampai dengan saat ini baru 8 BPW yang memberikan data terdampak mengakibatkan kerugian material sekitar Rp1 miliar sedangkan sisanya masih menunggu update karena masih dalam proses penanganan evakuasi," jelas Winastra kepada Bisnis, Kamis (14/11/2024).
Penutupan bandara dari Labuan Bajo ke Bali membuat para biro perjalanan harus mengeluarkan biaya lebih karena tamu mereka harus menginap lebih lama atau pindah moda transportasi menggunakan fast boat untuk keluar Labuan Bajo. Winastra menjelaskan data kerugian masih terus akan diperbaharui seiring dengan laporan dari BPW yang terdampak.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sejak pekan lalu tidak hanya berdampak ke bandara yang ada di NTT, tetapi turut berdampak ke pintu masuk wisman yakni Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Banyak maskapai menunda penerbangannya ke Bali dalam dua hari terakhir.
Menurut data Angkasa Pura, pembatalan penerbangan yang sudah tercatat pada Kamis (14/11/2024) hingga pukul 14.55 terdapat 41 penerbangan dengan 19 kedatangan dan 22 keberangkatan internasional.
Baca Juga
Sedangkan rute domestik ada 11 penerbangan yang dibatalkan oleh maskapai, yakni 6 keberangkatan dan 5 kedatangan. Rute keberangkatan yang batal yakni Labuan Bajo, Cengkareng, Ujung Pandang, sedangkan rute kedatangan dari Manado, Cengkareng, Labuan Bajo dan Lombok.