Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Proyeksikan Ekonomi Bali Tetap Kuat pada Kuartal III/2025

Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi Bali tumbuh kuat di atas 5% pada Q3 2025, didukung kunjungan wisatawan dan proyek konstruksi.
Pulau Bali sebagai salah satu destinasi wisata berskala internasional. / Istimewa
Pulau Bali sebagai salah satu destinasi wisata berskala internasional. / Istimewa
Ringkasan Berita
  • Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi Bali akan tumbuh kuat di atas 5% pada kuartal III/2025, didorong oleh kunjungan wisatawan dan proyek konstruksi.
  • Pertumbuhan ekonomi Bali didukung oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor, meskipun terhambat oleh kontraksi konsumsi pemerintah.
  • Pengembangan sektor pariwisata, pengendalian inflasi, dan kolaborasi strategis diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif dan berkelanjutan.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, DENPASAR – Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi Bali pada kuartal III/2025 akan tetap tumbuh kuat di atas 5% didukung oleh kunjungan wisatawan pada periode peak season dan dimulainya proyek konstruksi. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan pada kuartal III/2025 yakni Juli, Agustus dan September merupakan puncak kedatangan wisatawan ke Bali, khususnya wisatawan mancanegara.

Sehingga, dia berharap aktivitas wisatawan akan mendorong pertumbuhan ekonomi Bali tetap kuat pada periode ini. 

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif dan berkelanjutan, diperlukan pengembangan dan penguatan sektor pariwisata dan hospitality melalui percepatan penerapan pola perjalanan, pengembangan quality tourism berupa peningkatan kualitas destinasi dan infrastruktur pendukung, diversifikasi menuju wellness tourism, serta penguatan kegiatan  Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Lebih lanjut, strategi untuk mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian dan hilirisasi guna mendukung swasembada pangan juga perlu terus diperkuat. 

"Selain itu, pengendalian inflasi melalui sinergi strategis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga perlu diperkuat, melalui dukungan ekosistem ketahanan hulu-hilir, efisiensi distribusi komoditas pangan strategis, penguatan data neraca pangan dan kerjasama antar daerah," kata Erwin dalam siaran pers, Rabu (6/8/2025).

Melalui kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan dengan pemerintah pusat dan daerah, pelaku ekonomi, serta berbagai pemangku kepentingan, Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Bali yang hijau, tangguh, dan sejahtera.

Sinergi strategis tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif dan berkesinambungan, serta meningkatkan daya saing perekonomian baik di skala nasional maupun global.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menyebut perekonomian Bali pada kuartal II/2025 dapat tumbuh tinggi sebesar 5,95% year-on-year (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,52% (yoy).

Pertumbuhan ekonomi Bali juga lebih tinggi dibandingkan nasional yang tumbuh sebesar 5,12% (yoy). 

Capaian ini menempatkan Bali sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ke-4 di tingkat nasional.

Perekonomian Bali yang tetap kuat tersebut menggambarkan ketahanan dan potensi ekonomi wilayah dalam menghadapi tantangan global dan domestik. 

Dari sisi pengeluaran, peningkatan ekonomi Bali didorong oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh menguat sebesar 5,54% (yoy) sejalan momen Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Investasi (PMTB) tumbuh 6,61% (yoy) didukung oleh realisasi investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Ekspor luar negeri tumbuh 13,47% (YoY) sejalan dengan tumbuhnya kunjungan wisatawan mancanegara.

Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tertahan oleh kontraksi Konsumsi Pemerintah sebesar -8,37% (yoy) karena penurunan pertumbuhan belanja APBN dan APBD Provinsi Bali. 

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), akselerasi pertumbuhan ekonomi Bali didorong beberapa LU. Pertumbuhan sektoral tertinggi terjadi pada LU akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 13,93% (yoy), didukung peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara masing-masing sebesar 16,74% (yoy) dan 18,85% (yoy).

LU perdagangan juga tumbuh meningkat menjadi 8,61% (yoy), didukung peningkatan penjualan baik produk domestik maupun impor antarwilayah, serta adanya perayaan Hari Raya Galungan-Kuningan. 

Lebih lanjut, lapangan usaha transportasi dan pergudangan juga mengalami akselerasi didukung naiknya jumlah keberangkatan penumpang internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai serta jumlah penumpang pada penyeberangan ASDP Gilimanuk, Padangbai, Klungkung, dan Sanur-Nusa Penida.

Namun, pertumbuhan ekonomi Bali tertahan oleh kinerja LU pertanian yang terkontraksi sebesar -0,28% (yoy), yang disebabkan oleh menurunnya produksi padi dan ikan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro