Bisnis.com, DENPASAR – Ekonomi Bali pada kuartal II/2025 tumbuh 5,95% (YoY). Pertumbuhan ini melanjutkan tren pertumbuhan di atas 5% sekaligus menunjukkan penguatan dibandingkan beberapa kuartal sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Agus Gede Hendrayana Hermawan menjelaskan pertumbuhan ini ditopang oleh permintaan yang terus menguat, baik dari sisi kunjungan wisatawan maupun konsumsi domestik.
Penguatan permintaan tersebut mendorong peningkatan aktivitas produksi lapangan usaha di Bali. Selain itu, peningkatan investasi serta kenaikan konsumsi listrik pada segmen bisnis sebesar 7% dan industri 9% turut mencerminkan penguatan aktivitas produksi pada periode ini.
Hampir seluruh lapangan usaha penyusun PDRB Provinsi Bali pada kuartal II/2025 tercatat tumbuh positif (YoY), kecuali pertanian, kehutanan, dan perikanan. Penurunan produksi pertanian tercatat pada sejumlah komoditas seperti padi, jagung, dan hasil perikanan.
Di sisi lain, peningkatan nilai tambah tertinggi tercatat pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 13,93%. Pertumbuhan relatif tinggi juga terjadi pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,61%, jasa perusahaan 7,89%, transportasi dan pergudangan 7,30%.
"Lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, sebagai kontributor terbesar perekonomian Bali, mencatat pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya pengeluaran wisatawan untuk berbagai jenis jasa akomodasi dan penyediaan makan minum selama berada di Bali," jelas Hendrayana dikutip Rabu (6/8/2025).
Baca Juga
Pada kuartal II/2025, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 1,83 juta kunjungan, naik 16,74% dibandingkan kuartal II/2024 yang tercatat sebesar 1,57 juta kunjungan (YoY). Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tujuan ke Bali juga tumbuh sebesar 18,85% yaitu mencapai 6,81 juta kunjungan.
Peningkatan arus kunjungan wisatawan tersebut turut mendorong pertumbuhan Lapangan Usaha Jasa Perusahaan, terutama pada aktivitas jasa agen dan biro perjalanan wisata, serta Lapangan Usaha Jasa Lainnya, khususnya pada aktivitas kesenian, hiburan, dan rekreasi.
Peningkatan aktivitas pariwisata, kebutuhan domestik, dan mobilitas penduduk pada kuartal II/2025 mendorong pertumbuhan yang tinggi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Pertumbuhan pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan terutama bersumber dari peningkatan aktivitas angkutan udara dan ASDP.
Jumlah keberangkatan penumpang rute internasional dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai naik 10 persen, sementara arus penumpang ASDP melonjak hingga 54%.
"Meningkatnya aktivitas transportasi mendukung arus impor barang untuk kebutuhan domestik dan pariwisata, yang selanjutnya bermuara pada peningkatan volume perdagangan. Selain itu, pertumbuhan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor juga didukung peningkatan suplai domestik dari hasil industri pengolahan dan penggalian yang tumbuh positif," jelas Hendrayana.