Bisnis.com, MANGUPURA – Federasi Serikat Pekerja Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (Federasi SP BPD SI) berhasil menyelesaikan Rakernas pertama dari 17-19 Juli 2025 yang dilaksanakan di Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Rakernas juga dirangkaikan dengan pengukuhan dewan pengurus Federasi SP BPD SI dari perwakilan 15 Serikat Pekerja yang dilaksanakan pada Jumat (18/7/2025).
Presiden Federasi SP BPD SI, Alex Sandra mengatakan, Rakernas ini adalah sebuah rangkaian sejak berdirinya pada Maret 2024. Dilanjutkan dengan Musyawarah Nasional pertama pada 9 Agustus 2024, di Bandung dengan menghasilkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART). Kemudian dilakukan pelantikan pengurus dan penyusunan program kerja.
“Alhamdulillah itu diselenggarakan hari ini (pelantikan dan penyusunan program). Ini merupakan kerja keras dari tim Bank BPD Bali untuk menyelenggarakan dan partisipasi serta dukungan dari seluruh dari 15 Serikat Pekerja,” jelas Alex, Minggu (20/7/2025).
Pihaknya menyebutkan, program kerja dari Federasi SP BPD SI ini telah dibahas bersama. Salah satunya adalah kerjasama dengan berbagai pihak, terutama dengan Kementerian Tenaga Kerja, pemerintah daerah, dan manajemen dari BPD. “Program kerja ini akan dilaksanakan di seluruh provinsi, walaupun nanti akan ada pilot project lanjutan terhadap sinergi kerjasama yang mungkin nanti dilaksanakan di Bandung. Setelah itu akan di MoU di seluruh provinsi,” jelas Alex.
Alex mengaku, Federasi ini dibentuk dari inisiasi beberapa pekerja, untuk wadah bersinergi sebagai wadah komunikasi, sharing, dan saling menguatkan. Hal ini guna membangun perusahaan masing-masing, memberikan perlindungan kepada pekerja, termasuk mengikat atau bersinergi dengan stakeholder, baik di internal maupun di kementerian. Bahkan federasi ini dibentuk bukan dari permasalahan yang telah dialami oleh pekerja.
“Ini yang coba kami bangun, akhirnya memang perlu kami sebuah wadah yang sama-sama memiliki visi misi untuk kedepannya menjadi lebih baik,” terangnya.
Alex pun menyebutkan, saat ini ada 15 serikat pekerja yang tergabung dalam Federasi SP BPD SI. Mulai dari Serikat Pekerja Bank Sumatera Utara, Bank Riau Kepri Syariah, Bank Jambi, Bank Bengkulu, Bank Sumselbabel, Bank DKI, Bank BJB, Bank BJB Syariah, Bank Jawa Tengah, Bank Jawa Timur, Bank BPD Bali, Bank Sulawesi Tenggara, Bank Sulawesi Selatan dan Barat, Bank Sulawesi Tengah, serta Bank Papua.
Sementara, Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan, Penta Petrus mengatakan, serikat pekerja ini berbeda dengan lainnya, karena berasal dari Bank Daerah. Ia pun mengapresiasi terobosan dari terbentuknya Federasi SP BPD SI. “Saya rasa Bank Daerah harus bersinergi dengan Serikat-serikat pekerja Bank Daerah itu sendiri. Sehingga maksud saya, kita harus mulai memikirkan potensi-potensi untuk membangun sinergi. Tetapi itu untuk hal mitigasi,” jelas Penta.
Namun untuk kedepannya, Penta menerangkan, sinergi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dengan serikat pekerja Bank Daerah akan dilakukan. Bukan hanya tentang sengketa, berselisih, tetapi juga bagaimana tentang meningkatkan kompetensi dan sebagainya.
“Harapannya dalam rakernas ini, sebagai petugas Serikat Pekerja memberikan perlindungan, pengayoman, pemenuhan kebutuhan, dan perlindungan terhadap anggotanya. Sehingga memungkinan Serikat Pekerja bisa membawa anggotanya lebih aman sejahtera,“ kata dia.
Sedangkan, Ketua Umum Serikat Pekerja Bank BPD Bali, I Made Yogi Pradnya Sugiarthana menambahkan, sebagai tuan rumah, Rakernas ini menjadi tonggak sejarah bagi Federasi SP BPD SI. Terlebih Federasi ini mengakomodir 50 ribu tenaga kerja dari seluruh serikat pekerja. Tentunya dalam Rakernas ini ada program kerja yang akan dijalankan kedepannya.
“Saran kami untuk seluruh Bank Daerah, tentunya kolaborasi suatu hal yang penting bagi perusahaan dan serikat. Jadi perusahaan dan serikat harus bergandeng tangan, hal ini untuk eksistensi BPD kedepannya,” jelas Yogi.
Yogi juga menyatakan hubungan industrial memang harus ditumbuhkan di masing-masing perusahaan.