Bisnis.com, DENPASAR – Nilai transaksi QRIS di Bank BPD Bali hingga April 2023 mencapai Rp30 miliar dengan jumlah transaksi 197.000 kali dan pengguna (user) yang mencapai 300.000 orang yang tersebar di seluruh Bali.
Jumlah merchant Bank BPD Bali hingga 49.000 merchant yang mayoritas tersebar di pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dan pelaku usaha besar hingga instansi pemerintahan di Bali.
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma menjelaskan Bank BPD Bali terus meningkatkan sebaran merchant terutama di pasar tradisional dan seluruh pelaku usaha UMKM di Bali.
Menurutnya penggunaan QRIS Bagi UMKM bisa memberi sejumlah manfaat bagi UMKM seperti pencatatan transaksi yang jelas, keamanan hasil penjualan hingga menjadi credit scoring di perbankan.
“Kredit skoring ini yang penting bagi UMKM, karena akan memudahkan UMKM mendapat pembiayaan sesuai dengan kebutuhan UMKM,” jelas Sudharma di sela acara peluncuran merchant QRIS di pasar Ubud, Gianyar, Sabtu (3/6/2023).
Seluruh pasar tradisional di Bali, baik pasar milik Pemda, desa adat ditargetkan menggunakan QRIS. Bank BPD Bali memulai penggunaan QRIS di pasar tradisional milik pemerintah, sejumlah pasar besar seperti pasar Badung, pasar Anyar Buleleng, pasar Seni Ubud, dan pasar lainnya di daerah sudah menggunakan QRIS.
Baca Juga
Nilai transaksi yang terus tumbuh menurut Sudharma menunjukkan minat masyarakat Bali semakin meningkat untuk bertransaksi dengan QRIS. Nilai tersebut akan terus tumbuh, apalagi kedepannya konsumen akan didominasi oleh milenial dan gen z.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menjelaskan Bali masuk sepuluh besar daerah dengan pengguna maupun transaksi QRIS terbanyak. Jumlah merchant QRIS di Bali mencapai 633.000 merchant, pengguna mencapai 743.000 dengan 3,5 juta kali transaksi.
“Sebagian besar restoran, kafe, minimarket, supermarket, maupun hotel sudah menyediakan merchant QRIS. Bali walaupun penduduknya hanya 4,5 juta tapi selalu masuk sepuluh besar pengguna QRIS terbanyak,” kata Trisno.