Bisnis.com, DENPASAR – Para pelaku pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) diminta tidak bergantung pada event atau kegiatan pemerintah di tengah efisiensi anggaran.
Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal meminta asosiasi pariwisata, komunitas kreatif untuk berinisiatif mendatangkan atau mengadakan event besar di NTB di luar event pemerintah.
Iqbal menargetkan NTB sebagai destinasi unggulan yang setiap tahun menghadirkan event besar bertaraf nasional dan internasional, sekaligus menjadi daerah yang mudah, nyaman dan cepat diakses wisatawan. Hal ini disampaikan saat membuka acara Tourism Gathering yang digelar di Pendopo Tengah Gubernur, Rabu (30/4/2025).
Dalam forum yang mempertemukan pelaku industri pariwisata, asosiasi, dan komunitas kreatif ini, Gubernur menjelaskan bahwa NTB harus dikelola secara kreatif dan terencana agar mampu bersaing dengan destinasi lain di Indonesia maupun di tingkat global.
“Target saya tahun ini sebagai permulaan setiap satu bulan ada satu event besar, Tahun depan setiap dua minggu ada satu event besar dan tahun berikutnya setiap minggu harus ada event besar,” jelas Iqbal, Rabu (30/4/2025).
Iqbal mendorong semua event organiser untuk beralih menjadi event kreator yang dulu menunggu namun sekarang menciptakan acara itu sendiri tentu dengan berkolaborasi dengan pemerintah NTB, dirinya meyakini event besar bukan hanya menjadi magnet kunjungan, tapi juga motor penggerak ekonomi lokal, promosi produk UMKM, dan pembuka peluang investasi.
Baca Juga
“Yang saya ingin dorong adalah terutama untuk temen-temen EO mulai berpindah jangan menunggu proyek pemerintah proyek-proyek lain sekarang EO jadi event kreator, kalian yang ciptakan,” tambahnya.
Iqbal menyebut akan terus memperkuat infrastruktur pariwisata, mulai dari meningkatkan konektivitas udara dan laut. Hal itu dilakukan untuk memastikan NTB mudah dijangkau.
Dirinya juga menekankan persoalan sampah yang sedang dipikirkan solusinya dengan mengajak semua pengusaha hotel untuk turut serta memberikan sumbangsih agar NTB menjadi tempat nyaman bagi wisatawan.