Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Kredit di NTB Tumbuh 16,96% per Kuartal II/2025

Penyaluran kredit di NTB tumbuh 16,96% YoY hingga kuartal II/2025, didorong oleh kredit modal kerja dan investasi.
Ilustrasi penyaluran kredit perbankan./ Dok Freepik
Ilustrasi penyaluran kredit perbankan./ Dok Freepik
Ringkasan Berita
  • Penyaluran kredit di NTB mencapai Rp108,83 triliun pada kuartal II/2025, tumbuh 16,96% year on year (YoY), didorong oleh kredit modal kerja dan investasi di sektor pertambangan.
  • Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 3,16% (YoY) dengan total Rp48,33 triliun, sementara aset tumbuh 12,77% (YoY) menjadi Rp88,37 triliun.
  • Aliran kas mengalami net inflow Rp271 miliar pada kuartal III/2025, didukung oleh normalisasi aktivitas ekonomi setelah periode Ramadan dan libur sekolah.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, DENPASAR – Penyaluran kredit di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga kuartal II/2025 jika dilihat berdasarkan lokasi proyek mencapai Rp108,83 triliun atau tumbuh 16,96% secara year on year (YoY). 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap menjelaskan jika dilihat berdasarkan lokasi bank, pertumbuhan kredit Bank Indonesia sebesar 13,89% dengan nominal kredit Rp73,63 triliun. 

“Jika dilihat berdasarkan penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh terakselerasinya pertumbuhan kredit modal kerja 28,81% (YoY) dan kredit investasi 10,72% (YoY) yang mayoritas disalurkan ke sektor pertambangan. Disisi lain, kredit konsumsi cenderung tumbuh melandai sebesar 7,74% (YoY),” jelas Berry dari keterangan pers dikutip, Selasa (12/8/2025)

Pertumbuhan kredit yang tinggi turut didukung oleh NPL yang secara umum masih terjaga di bawah ambang batas yakni 1,71%. Sejalan dengan itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) kuartal II/2025 tercatat tumbuh 3,16% (YoY), lebih baik dari triwulan sebelumnya ditopang akselerasi DPK Pemda dan perbaikan DPK Swasta. Di sisi lain, DPK Rumah Tangga (RT) tercatat tumbuh melambat sebesar 5,73% (YoY).

Secara umum DPK hingga kuartal II/2025 mencapai Rp48,33 triliun atau tumbuh 3,16% (YoY). Sementara itu posisi aset hingga kuartal II/2025 mencapai Rp88,37 triliun atau tumbuh 12,77% (YoY).

Sementara itu, aliran kas pada kuartal III/2025 (data s.d. 7 Agustus 2025) tercatat mengalami net inflow sebesar Rp271 miliar setelah mengalami net outflow di kuartal sebelumnya. Adapun net inflow yang terjadi sejalan dengan normalisasi aktivitas ekonomi pasca tingginya aktivitas ekonomi (HBKN Ramadhan dan libur sekolah) pada Tw-II 2025.

Nominal transaksi kliring, RTGS, dan BI-FAST tercatat tumbuh lebih rendah pada kuartal II/2025. Bergesernya periode Ramadan 2025 ke kuartal I menjadi salah satu faktornya. Lebih lanjut, pengguna kartu APMK & UE di NTB terus meningkat, masing-masing tumbuh 10,35% dan 162,19% (YoY). 

Adapun QRIS hingga Juni 2025 mencatatkan sebanyak 493.000 pengguna dan 369.000 merchant, sementara volume transaksi selama tahun 2025 tercatat sebanyak ±24 juta transaksi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro