Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPD Bali Bukukan Laba Rp604 Miliar pada 2022

Nilai aset BPD Bali pada 2022 sudah mencapai Rp32,10 triliun, nilai aset ini tumbuh 11.24 persen dibandingkan 2021 yang nilai asetnya Rp28,9 triliun.
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma./Bisnis
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma./Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali berhasil membukukan laba senilai Rp604 miliar pada 2022. Nilai laba tersebut tumbuh 9,9 persen jika dibandingkan dengan laba pada 2021 sejumlah Rp549 miliar.

Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma menjelaskan laba BPD Bali sepanjang 2022 tidak lepas dari peningkatan kinerja di sektor kredit produktif yang selama ini menjadi andalan  BPD Bali.

“Sepanjang 2022, porsi kredit produktif mencapai 53,09 persen dari total portofolio kredit yang kami salurkan. Kredit kami salurkan ke berbagai sektor mulai dari pertanian, perdagangan, pariwisata,” jelas Sudharma, Rabu (8/3/2023).

BPD Bali juga telah membagikan dividen senilai Rp453 miliar atau 75 persen dari laba yang diperoleh pada 2022. Menurut Sudharma dividen tersebut bisa berkontribusi meningkatkan pembangunan daerah.

Sementara itu, nilai aset BPD Bali pada 2022 sudah mencapai Rp32,10 triliun, nilai aset ini tumbuh 11.24 persen dibandingkan 2021 yang nilai asetnya Rp28,9 triliun. Sudharma menjelaskan pertumbuhan aset yang Rp3,2 triliun per tahun didorong oleh peningkatan penyaluran kredit yang mencapai Rp20,06 triliun pada 2022. Kredit ini tumbuh 1,35 persen dari 2021.

Dana pihak ketiga (DPK) BPD Bali juga tumbuh 13,16 persen dengan nilai DPK mencapai Rp23,38 triliun. Meningkatnya tabungan nasabah ini menurut Sudharma tidak lepas dari suksesnya digitalisasi yang sudah dikembangkan oleh Bank BPD Bali.

Pada 2023 BPD Bali akan tetap fokus pada peningkatan penyaluran kredit produktif, apalagi dengan pulihnya pariwisata Bali yang menjadi sektor utama penggerak ekonomi Bali. “Kami akan fokus dalam penyaluran kredit produktif, penyaluran KUR kami juga targetkan meningkat dari Rp1,3 triliun menjadi Rp1,6 triliun. Ini bagian dari komitmen kami menjadi bank terkemuka dalam melayani UMKM,” kata Sudharma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper