Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Kredit Lombok Timur Berkembang Capai 52,11 Miliar

Program Lombok Timur berkembang merupakan salah satu program yang didorong oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD).
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, MATARAM - Kredit Lombok Timur terealisasi Rp52,11 miliar dengan jumlah debitur mencapai 3.474 orang hingga November 2021.

Kredit dengan subsidi bunga dari Pemda Lombok Timur ini berhasil menargetkan masyarakat khususnya peternak yang selama ini terjerat oleh rentenir yang meminjamkan dengan bunga yang sangat tinggi.

Kepala OJK NTB Rico Rinaldy menjelaskan realisasi program kredit Lombok Timur Berkembang tertinggi se NTB. "Program kredit ini berhasil menekan ketergantungan masyarakat dari rentenir. Kami terus mendorong agar ditingkatkan pada 2022," jelas Rico, Sabtu (25/12/2021).

Program Lombok Timur berkembang merupakan salah satu program yang didorong oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) yang dibentuk di setiap kabupaten atau kota.

"Saat ini di NTB ada empat TPKAD yang terbentuk, salah satunya di Lombok Timur. Kami dorong terus semua kabupaten ada TPKAD pada 2022, tahun depan juga kami akan membuat website TPKAD," ujar Rico.

Selain program Lombok Timur berkembang, pemda juga merealisasikan program kredit mawar emas yang berbasis masjid. Berbeda dengan program Lombok Timur berkembang, kredit mawar emas murni pinjaman tanpa bunga dan nilai pinjaman berkisar di angka Rp1 juta.

"Kalau program Lombok Timur berkembang masih ada unsur bisnis karena bunga pinjaman disubsidi oleh Pemda, sedangkan program mawar emas ini tidak ada bunga, dananya juga dialokasikan dari CSR bank atau BPR. Semangat keduanya sama untuk memberantas rentenir atau bank rontok di NTB," kata Rico.

Sementara itu, Pemda Sumbawa Barat mendorong terbentuknya koperasi syariah di setiap kecamatan sebagai solusi memberantas rentenir. Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifudin menjelaskan pada 2022 direncanakan setiap kecamatan di Sumbawa Barat terbentuk 1 koperasi syariah.

"Jika terbentuk, setiap koperasi akan kami support dana Rp100 juta untuk dikelola. Ini bagian solusi untuk menyetop masyarakat dari jeratan rentenir dan riba. Arahkan mereka untuk meminjam uang di Koperasi syariah yang sudah dibentuk," jelas Fud dikutip dari rilis. (K48)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler