Bisnis.com, DENPASAR – Kabupaten Jembrana mengekspor 2 ton Kakao yang difermentasi oleh Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya (KSS) ke Belanda.
Kakao tersebut dikirim ke Kakao Trading Company di Belanda. Ini merupakan ekspor yang ke 9 dari KSS sejak 2017, pengiriman ke Belanda dilakukan melalui Surabaya untuk dilaksanakan konsolidasi atau penggabungan dengan biji kakao dari Papua dan Sumba yang nantinya akan dikirim juga ke Belanda.
Bupati Jembrana Kembang Hartawan menjelaskan kakao merupakan komoditas unggulan Jembrana yang sudah diakui dunia, Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Kakao Trading Company dan seluruh jajaran ataupun petani kakao di Jembrana khususnya binaan KSS atas kerja kerasnya hingga kakao Jembrana berhasil tembus di pasar global.
"Terima kasih telah menerima produk kakao Jembrana di pasar Eropa, saya optimis akan ada peningkatan kuantitas dan kualitas ekspor kita di pasar global," jelas Kembang dikutip dari siaran pers, Selasa (19/8/2025).
Sementara itu I Ketut Wiadnyana selaku Ketua KSS menjelaskan keberhasilan ekspor tidak lepas dari kepercayaan buyer sejak 2017 yang secara konsisten memesan Kakao dari Jembrana. Selain itu, Wiadnyana menyebut pengembangan Kakao Jembrana juga banyak dibantu oleh Pemkab Jembrana.
"Terima kasih banyak bapak Bupati Jembrana atas dukungannya untuk kami. Bantuan Rp1.5 miliar yang kami terima kemarin kami gunakan untuk membeli 120 ton biji basah dari petani anggota KSS," ujar Wiadnyana
Baca Juga
Selain melepas ekspor, Bupati Kembang juga meresmikan solar dryer berkapasitas 1 ton bantuan dari Ghent University.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi kakao Jembrana per tahun mencapai 3.259 ton dari 4.812 ton kakao yang dihasilkan di seluruh Bali. Hal ini membuat Jembrana menjadi produsen kakao terbesar di Bali.