Bisnis.com, MATARAM — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mendorong pengembangan ekonomi hijau melalui langkah strategis bersama Pemerintah Daerah.
Tim Jelajah Bisnis Indonesia berkesempatan berkunjung ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, berdiskusi dengan Deputi Perwakilan BI NTB, Winda Putri Listya soal fokus BI dalam pengembangan ekonomi hijau. Winda menjelaskan pengembangan ekonomi hijau sudah menjadi agenda nasional Bank Indonesia, di daerah BI mendorong masuknya investasi hijau di berbagai sektor.
"Ada dua faktor kenapa Bank Indonesia fokus di ekonomi hijau, pertama adanya perubahan iklim dan pemanasan global yang mengganggu ketahanan pangan. Kedua Indonesia ikut dalam kesepakatan Paris soal komitmen terhadap net zero emission. Jadi kami di NTB mendorong agar tercapainya net zero emission," jelas Winda.
Langkah strategis yang dilakukan BI bersama Pemprov NTB dengan menawarkan sejumlah lokasi investasi hijau kepada investor. Winda menyebut NTB bisa langsung menarik minat investor karena lokasi yang ditawarkan sudah memiliki dokumen Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan yang lengkap, sehingga investor lebih yakin bahwa lokasi tersebut clean and clear.
Dari hasil penjajakan BI NTB, lokasi investasi untuk pengembangan biomassa di Sumbawa sudah mendapatkan investor. Winda menyebut jika terealisasi nilai investasinya mencapai Rp900 miliar. Selain itu lapangan kerja pun akan terbuka lebar bagi warga NTB. Selain biomassa, Bank Indonesia juga mendorong investasi di sektor pertanian hijau atau pertanian ramah lingkungan dengan penggunaan pupuk organik. Bank Indonesia aktif membuat demplot pertanian organik di sejumlah lokasi untuk merangsang petani lain mengikuti pola pertanian tersebut.
Winda juga menyebut BI saat ini mendorong investasi di sektor energi terbarukan lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Kemudian investasi di sektor perikanan dengan mendorong investasi di industri rumput laut. Menurutnya potensi rumput laut NTB sangat besar, dan bisa memberikan nilai tambah dan membuka lapangan kerja jika terealisasi.
Baca Juga
Dari pantauan Tim Jelajah Bisnis, potensi rumput laut NTB ada di Kabupaten Sumbawa Barat, tersebar di tiga kecamatan yakni Jereweh, Taliwang dan Poto Tano. Di Desa Labuhan Kertasari saja terdapat 1.500 area rumput laut, yang baru termanfaatkan sekitar 40%.
Konten ini merupakan bagian pemberitaan dari program Jelajah Ekonomi Hijau NTB, perjalanan jurnalistik Bisnis Indonesia Perwakilan Bali Nusra yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT ASDP Indonesia Ferry, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bluebird Group, dan XL Axiata.