Bisnis.com, SELONG – Tumbuhnya pariwisata di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur turut mendorong munculnya banyak usaha kuliner lokal yang menyajikan beragam menu.
Banyak warga lokal yang membuka warung makan biasa hingga kelas restoran untuk meraup berkah dari pariwisata, terutama dari pendaki rinjani, dan wisatawan domestik maupun asing yang datang berkunjung ke Sembalun tanpa mendaki. Kondisi ini sangat berbeda jika berkunjung ke Sembalun sekitar 15 tahun lalu dimana masih sulit ditemukan warung makan, apalagi restoran.
Saat ini dari Sembalun Bumbung hingga Desa Sajang banyak ditemukan usaha kuliner. Ibu Ani, salah satu pemilik Warung di dekat jalur pendakian Rinjani menjelaskan alasannya sudah membuka warung sejak lima tahun lalu. “Kami menangkap peluang usaha yang bagus karena pendaki dan wisatawan yang datang butuh makanan, tempat istirahat,” jelas Ibu Ani kepada Bisnis.
Warungnya ramai setiap akhir pekan dan musim pendakian seperti Juli hingga September. Selain Warung, Ibu Ani juga menyediakan kamar bagi pendaki untuk beristirahat sebelum dan sesudah turun mendaki.
Selain warung makan, kedai kopi juga banyak dibuka oleh warga lokal maupun investor dari luar Sembalun. Sembalun sebagai produsen kopi robusta dan arabika menjadi daya tarik wisatawan berkunjung untuk menikmati kopi. Sentra penanaman kopi terdapat di Desa Sajang, kopi yang ditanam petani merupakan kopi organik.
Konten ini merupakan bagian pemberitaan dari program Jelajah Ekonomi Hijau NTB, perjalanan jurnalistik Bisnis Indonesia Perwakilan Bali Nusra yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT ASDP Indonesia Ferry, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bluebird Group, dan XL Axiata.