Bisnis.com, TALIWANG - Kabupaten Sumbawa Barat memiliki potensi besar sebagai pusat industri rumput laut jika dikembangkan dengan secara terintegrasi.
Kawasan rumput laut di Sumbawa Barat tersebar di Desa Labuhan Kertasari, Kecamatan Taliwang dan Desa Tua Nanga Kecamatan Poto Tano. Luas area rumput laut di Desa Labuhan Kertasari saja mencapai 1.500 hektare, baru termanfaatkan oleh petani sekitar 40%.
Terdapat 517 Kepala Keluarga (KK) yang mengelola kawasan rumput laut di Labuhan Kertasari dan sudah menjadi mata pencaharian utama mereka. Besarnya potensi rumput laut tersebut masih belum memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan daerah secara optimal karena belum adanya industri hilir.
Semua hasil panen masih dijual ke luar daerah tanpa diolah di Sumbawa Barat. Salah seorang petani rumput laut, Saidi menjelaskan dalam satu bulan bisa panen sekitar 20 ton. Semua rumput laut tersebut dikirim ke luar daerah seperti Kota Surabaya, Sulawesi hingga Jakarta.
"Semua rumput laut kami kirim ke Surabaya, Kami juga sebagai pengepul membeli kepada petani lainnya untuk dikirim," jelas Saidi kepada Bisnis, Rabu (17/8/2024).
Dari hasil rumput laut, warga sekitar bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak - anaknya. Saidi menjelaskan belum ada pengolahan rumput laut lebih lanjut, jika ada investasi yang masuk maka akan berdampak positif terhadap pengembangan rumput laut di desanya.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Bidang Budidaya Dinas Perikanan Sumbawa Barat, Ahlul Afwan menjelaskan Pemkab membuka pintu bagi investor rumput laut. Menurutnya ada dua peluang yang bisa diambil investor di budidaya rumput laut dan pengolahan pasca panen.
Potensi rumput laut di Sumbawa Barat ada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Poto Tano, Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Jereweh. Afwan menyebut potensi terbesar ada di Taliwang dan Poto Tano tepatnya di Labuhan Kertasari dan Desa Tuna Nanga.
Hingga saat ini Pemkab Sumbawa Barat masih menunggu kepastian investor untuk datang melihat potensi rumput laut. "Hasil penjajakan kami di Bali sudah ada empat sampai lima investor yang sudah menyatakan ketertarikan, hanya masih belum bisa turun ke sini (Sumbawa Barat), tetapi sambutan mereka positif," jelas Afwan.
Konten ini merupakan bagian pemberitaan dari program Jelajah Ekonomi Hijau NTB, perjalanan jurnalistik Bisnis Indonesia Perwakilan Bali Nusra yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT ASDP Indonesia Ferry, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bluebird Group, dan XL Axiata.