Bisnis.com, MATARAM – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Taliwang milik PT PLN (Persero) di Kabupaten Sumbawa Barat sudah setahun terakhir berhasil mengurangi penggunaan batu bara dengan melakukan co firing atau substitusi sebanyak 5 persen batu bara dengan bahan baku biomassa yang ramah lingkungan.
Proses co firing ini tepatnya dimulai pada 19 Mei 2022, PLTU Taliwang memanfaatkan bonggol jagung yang memang mudah didapat di Sumbawa. Selain itu PLTU Taliwang juga memanfaatkan woodchip atau sisa potongan kayu yang sudah tidak digunakan, dikumpulkan oleh PLTU Taliwang dari berbagai tempat di Sumbawa.
PLTU Taliwang yang menghasilkan energi 2x7 MW awalnya setiap hari menggunakan 300 ton batubara, sejak 2020 penggunaan batubara dikurangi sebanyak 5 persen, disubtitusi dengan 15 ton bonggol jagung dan woodchip.
Dari pantauan Tim Jelajah Investasi Sasambo, Bonggol jagung dan woodchip yang sudah dibeli atau dikumpulkan dari berbagai tempat kemudian dikumpulkan di area khusus di PLTU Taliwang kemudian saat proses pembakaran, bonggol jagung dan woodchip dicampur dengan batu bara.
Manager PLTU Sumbawa Addien Wahyu Wiranata menjelaskan penggunaan bahan baku ramah lingkungan ini sebagai bagian kontribusi PLN melalui PLTU Taliwang dalam target penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan. Menurut Addien setiap tahun target pengurangan penggunaan batu bara terus meningkat, pada 2023, targetnya naik menjadi 10 persen,
“Setiap tahun target kami substitusi batu bara selalu naik, dari awalnya 5 persen di 2022, sekarang menjadi 10 persen, pada 2025 naik lagi menjadi 20 persen. Kalau 20 persen berarti bahan baku biomassa yang harus kami siapkan 20.000 – 30.000 ton, tentu ini menjadi tantangan bagi kami,” jelas Addien kepada Bisnis, Selasa (5/9/2023).
Baca Juga
Target substitusi batu bara PLTU Taliwang bukan tanpa tantangan, tantangan utama adalah bahan baku bonggol jagung yang tidak tersedia setiap hari. Bonggol jagung baru banyak tersedia di musim panen jagung.
Addien menjelaskan, untuk mengoptimalkan bahan baku, PLTU Taliwang sudah mulai melakukan penanaman pohon energi di atas lahan seluas dua hektare, yang lokasinya berada tidak jauh dari PLTU Taliwang. Sebanyak 15.000 pohon sudah mulai ditanam di hutan energi tersebut, pohon–pohon tersebut setelah layak tebang akan digunakan sebagai bahan baku substitusi batu bara.
Program Jelajah Investasi Sasambo didukung oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero), Pertamina Patra Niaga, PT PLN (Persero), Ooredoo Hutchison (Indosat), PT XL Axiata Tbk.