Bisnis.com, MATARAM – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) turut berupaya mendorong bergeliatnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya di kawasan yang menjadi pusat industri baru seperti di kawasan smelter Sumbawa Barat.
Dukungan BNI terhadap pembiayaan produktif bagi UMKM agar pelaku UMKM di NTB turut bergeliat di tengah upaya hilirisasi hasil tambang yang sedang digencarkan pemerintah melalui pembangunan dan pengoperasian smelter.
Seperti diketahui NTB menjadi salah satu kawasan tambang terbesar di Indonesia setelah Freeport, dengan pembangunan smelter diharapkan NTB tidak lagi mengekspor hasil tambang mentah, tetapi harus diolah dan dipilah terlebih dahulu di smelter.
Produk turunan dari smelter tersebut diharapkan bisa diolah kembali oleh pelaku usaha lokal sehingga memberi dampak luas bagi ekonomi NTB.
Area Head BNI Regional Office 08 Mustaqiem BNI terus mendorong pembiayaan di sektor produktif dengan mengedepankan produk pembiayaan unggulan dari Pemerintah, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“BNI membagi program pemberdayaan UMKM menjadi dua kelompok, yaitu program pendampingan untuk UMKM dalam pengembangan usaha, dan program pembiayaan pada program pendampingan. BNI selalu mendampingi pelaku usaha kecil menuju Go Productive, yang berujung pada peningkatan kapasitas produksi, dan berlanjut ke tahap pengembangan nilai tambah pada Produk dan Jasa UMKM, hingga akhirnya sanggup menjangkau pasar ekspor,” jelas Mustaqiem kepada Bisnis, dikutip Senin (4/9/2023).
Dalam program pembiayaan, BNI siap dengan KUR untuk pelaku usaha yang feasible tetapi unbankable, hingga mereka menjadi layak menerima kredit komersial ketika pengusaha sudah feasible dan bankable.
BNI mencatat hingga Juli 2023, penyaluran kredit produktif di NTB tercatat mencapai Rp2 triliun, tingginya penyaluran kredit produktif tersebut diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi NTB.
Program Jelajah Investasi Sasambo didukung oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero), Pertamina Patra Niaga, PT PLN (Persero), Ooredoo Hutchison (Indosat), PT XL Axiata Tbk.