Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Remitansi Masuk ke NTB Rp92,6 Miliar pada Maret 2022

Remitansi yang masuk melalui Bank Indonesia paling besar dari Saudi Arabia senilai Rp12,3 miliar, Uni Emirat Arab Rp2,6 miliar, Malaysia Rp756,4 juta, Jepang Rp284,7 juta dsb.
Pos Indonesia salah satu saluran pengiriman remitansi.
Pos Indonesia salah satu saluran pengiriman remitansi.

Bisnis.com, MATARAM - Uang kiriman dari Pekerja Migran Indonesia atau remitansi yang masuk ke Provinsi Nusa Tenggara Barat pada pada Maret 2022 mencapai Rp92,6 miliar.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat remitansi yang masuk melalui Bank Indonesia sejumlah Rp24,4 miliar, dan melalui PT Pos Indonesia Rp68,2 miliar. Remitansi yang masuk melalui Bank Indonesia paling besar dari Saudi Arabia senilai Rp12,3 miliar, Uni Emirat Arab Rp2,6 miliar, Malaysia Rp756,4 juta, Jepang Rp284,7 juta, Korea Rp118,5 juta, Singapura Rp68,7 juta dan negara lainnya Rp8,1 miliar.

Kepala BPS NTB, Wahyudin menjelaskan 60,89 persen remitansi yang masuk melalui Bank Indonesia ditujukan ke Kota Mataram, kemudian Bima 16,41 persen, Sumbawa 17,84 persen, Lombok Tengah 3,48 persen, Lombok Timur 1 persen dan Dompu 0,38 persen.

"Berbeda dengan remitansi yang masuk melalui Pos, remitansi yang masuk melalui Bank Indonesia memang sebagian besar ke kota Mataram," jelas Wahyudin melalui zoom dikutip, Selasa (10/5/2022).

Remitansi yang masuk melalui PT Pos Indonesia paling besar ke Kabupaten Lombok Tengah senilai Rp15,9 miliar, kemudian ke Sumbawa Rp13,5 miliar, Lombok Timur Rp13,5 miliar, Kota Mataram Rp6,8 miliar, Lombok Barat Rp6,4 miliar, Sumbawa Barat Rp4,3 miliar, Dompu Rp2,7 miliar, Lombok Utara Rp2,06 miliar, Bima Rp1,9 miliar, dan kota Bima Rp710 juta.

"Remitansi masuk melalui PT POS lebih merata dibanding dengan Bank Indonesia karena jaringan POS hingga tingkat kecamatan," ujar Wahyudin.

BPS juga mencatat, remitansi yang masuk selama kuartal I/2022 mencapai Rp156,7 miliar. Sedangkan remitansi yang masuk sepanjang 2021 Rp1,02 triliun. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler