Bisnis.com, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan mulai membangun industrialisasi garam di Bima pada 2022.
Realisasi fisik industrialisasi pada 2022 yakni dengan pembangunan pabrik garam, setelah itu proses produksi garam industri akan dimulai. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB Muslim menjelaskan industrialisasi garam di NTB juga melibatkan Kementerian KKP.
"Tahun 2020 pembangunan bisa dimulai, Kementerian KKP memfasilitasi mesin produksi. Kami juga bekerjasama dengan salah satu universitas di Madura yang direkomendasikan oleh kementerian untuk peningkatan kualitas garam industri," jelas Muslim kepada media, Senin (15/11/2021).
Baca Juga
Industrialisasi garam di Bima dilakukan untuk meningkatkan kualitas garam NTB sehingga layak bersaing di pasar nasional. "Selama ini kualitas garam NTB K2 dan K3, dengan adanya industri garam kita harapkan bisa bersaing. Setelah kami lakukan intervensi, kualitas garam dari K2 atay K3 bisa menjadi K1," ujar Muslim.
Dengan adanya industrialisasi, garam NTB diharapkan bisa diserap sebagai bahan baku oleh kebutuhan industri lainnya seperti farmasi, kosmetik, tekstil. Karena syarat untuk diserap oleh pasar industri kandungan Nacl garam minimal 97 persen.
Produksi garam NTB saat ini sejumlah 170.000 ton per tahun, jumlah tersebut diharapkan meningkat setelah adanya industri garam. Potensi lahan tambak garam di NTB sejumlah 9.785 hektar, tetapi baru 2.348 hektar atau 24 persen yang dioptimalkan sebagai lahan produksi. (K48)