Bisnis.com, MATARAM - Sebagian warga yang masih menempati lahan HPL di sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah mulai merelokasi diri secara sukarela.
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Mandalika mencatat ada delapan Kepala Keluarga (KK) dari 48 KK yang menempati tiga lahan enclave dan 11 lahan HPL mau melakukan relokasi mandiri. Relokasi dilakukan dengan membongkar sendiri rumah yang mereka tempati di atas lahan HPL.
Warga yang merelokasi diri menempati lahan HPL seluas 2.890 m2 dan 3.250 m2 berada di dusun Ujung Lauk, Desa Kuta, Lombok Tengah. Managing Directur The Mandalika Bram Subiandoro menjelaskan relokasi mandiri dapat terlaksana setelah pihaknya berkomunikasi intensif dengan warga yang menempati lahan HPL.
"Kami apresiasi langkah warga yang telah merelokasi diri dari lahan HPL, itu menunjukkan bentuk komitmen bersama terhadap pembangunan kawasan Mandalika. Selama berkomunikasi kami menghindari istilah gusur atau pindah paksa," jelas Bram pada Senin (1/9/2021).
Warga yang tinggal di sekitar sirkuit Mandalika, termasuk yang menempati lahan HPL dan enclave juga diberdayakan agar bisa bekerja di pembangunan kawasan seperti hotel Pullman. "Kami juga berikan kesempatan berwirausa melalui stand bazar yang kami sediakan," ujar Bram.
ITDC menargetkan seluruh warga yang menempati lahan di kawasan Mandalika akan direlokasi ke rumah hunian wisata yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR. Warga yang masih menempati lahan diberikan akses keluar masuk melalui dua terowongan yang sudah dibangun.
Baca Juga
Sementara itu imbas dari penjebolan pagar sirkuit Mandalika, Polri akan memberikan pengaman di kawasan Mandalika. Kabarhakam Polri Komjenpol Arief Sulistyanto menjelaskan Polda NTB akan segera memberikan konsep pengamanan yang tepat di kawasan Mandalika.
"Mandalika merupakan kawasan super prioritas nasional yang harus aman, Polda NTB akan segera membuat konsep pengamanan menjelang event World Superbike. Kami dari Polri akan membackup penuh," jelas Arief. (K48)