Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobilitas Warga di Denpasar Turun 20 Persen Selama PPKM Darurat

Penutupan sektor non esensial dan pembatasan jam operasional hingga pukul 20.00 wita juga dinilai mempengaruhi penurunan mobilitas warga.
Spanduk pengumuman penutupan kawasan dipasang di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali./Antara-Fikri Yusuf
Spanduk pengumuman penutupan kawasan dipasang di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali./Antara-Fikri Yusuf

Bisnis.com, DENPASAR - Mobilitas warga di Kota Denpasar menurun 10 sampai 20 persen selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dari 3 hingga 20 Juli 2021.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai mengatakan mobilitas warga bisa diturunkan karena adanya penyekatan di 11 titik pintu masuk Denpasar.

Selain itu, penutupan sektor non esensial dan pembatasan jam operasional hingga pukul 20.00 wita juga dinilai mempengaruhi penurunan mobilitas warga.

"PPKM darurat yang dilaksanakan dinilai efektif menurunkan mobilitas masyarakat," kata dia dalam siaran tertulis, Selasa (20/7/2021).

Lebih lanjut, imbuhnya, meski tercatat terjadi penurunan mobilitas warga, dari sisi kasus positif Covid-19 di Denpasar masih tinggi. Dalam sehari kasus positif rata-rata 300 kasus, bahkan pada Senin (19/7) kasus harian menyentuh angka 400 kasus.

“Memang kasus masih tinggi dan tentu ini menjadi perhatian kita bersama karena masa inkubasinya Covid-19 itu lama, bisa sampai dua minggu. Jadi tidak serta-merta kasus langsung turun begitu PPKM Darurat diterapkan,” jelasnya.

Dia berharap setelah PPKM darurat dilaksanakan, dua minggu kedepan kasus positif Covid-19 akan melandai, dengan catatan masyarakat harus tetap mentaati protokol kesehatan dengan disiplin dan ketat

Menurutnya, berdasarkan data dan evaluasi yang dilakukan oleh Pemkot Denpasar, sebanyak 66 persen kasus positif Covid-19 terjadi pada masyarakat yang belum divaksinasi Covid-19.

“Sehingga kami terus menggalakkan pelaksanaan vaksinasi ini agar herd immunity segera terbentuk. Selain itu yang paling penting hindari kerumunan,” tutur Dewa Rai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler