Bisnis.com, DENPASAR – Kota Denpasar menjadi salah satu daerah pilot project nasional Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Sekretariat Daerah Kota Denpasar Luh Made Kusuma Dewi menjelaskan pemerintah menargetkan target 90% pelajar di Kota Denpasar memiliki rekening di 2025.
"Dari total 27.385 pelajar di Kota Denpasar, 90% kami targetkan memiliki rekening tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) pada akhir tahun 2025. Gerakan Hari Rabu Menabung menjadi salah satu langkah strategis dalam mendukung pencapaian target tersebut," jelas Dewi dikutip dari siaran pers, Selasa (5/8/2025).
Dewi menyebut gerakan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mengakselerasi implementasi program Kejar di seluruh satuan pendidikan di wilayah Kota Denpasar.
“Program ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan kepemilikan rekening pelajar yang menjadi salah satu persyaratan dalam penerimaan siswa baru di SMP Negeri di Kota Denpasar. Menabung kami dorong menjadi gerakan kultural khas Denpasar,” ujar Dewi.
Untuk mencapai target tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali bersama Pemerintah Kota Denpasar dan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali mencanangkan Gerakan Hari Rabu Menabung. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya memperluas inklusi keuangan, khususnya di kalangan pelajar di Bali.
Baca Juga
Deputi Direktur Pengawasan LJK 3, Yan Jimmy Hendrik Simarmata menyampaikan bahwa program ini diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan menabung di kalangan pelajar sebagai bagian dari literasi dan pengelolaan keuangan yang baik sejak usia dini.
“Melalui program ini diharapkan pelajar semakin rajin menabung sebagai bagian dari pengelolaan keuangan yang baik sejak dini. Dengan menyisihkan sebagian uang saku untuk ditabung secara rutin, kebiasaan berinvestasi dan kedisiplinan finansial dapat tumbuh dalam diri pelajar. Apalagi pencanangan ini bertepatan dengan Hari Anak Nasional,” ujar Jimmy.
OJK berharap melalui sinergi dengan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan, budaya menabung dapat ditanamkan secara berkelanjutan di kalangan pelajar sehingga turut mendorong peningkatan inklusi keuangan nasional.