Bisnis.com, DENPASAR – Akhir pekan di Bali biasanya diisi dengan jalan-jalan ke pantai atau pegunungan. Coba alternatif baru, seperti wisata edukasi.
Berkunjung ke bazar buku, taman baca di Taman Kota Denpasar, maupun ke taman baca komunitas seperti di Taman Baca Kesiman (TBK) menjadi salah satu pilihan tepat. Mengajak anak membeli buku bisa menjadi bagian dari pengalaman yang menarik.
Bazar Buku Big Bad Wolf (BBW) Books yang hadir selama 10 hari di Bali sejak 31 Juli hingga 10 Agustus bisa menjadi salah satu pilihan warga Bali untuk dikunjungi.
Sejak pertama kali dibuka pada 31 Juli 2025, ribuan pengunjung hadir di bazar buku internasional terbesar di dunia ini. Tidak sedikit pengunjung berasal dari wisatawan asing yang sedang berada di Bali.
Andrew Yap, Pendiri BBW Books menjelaskan bahwa tahun ini BBW Bali menghadirkan lebih dari 1 juta buku baru dari berbagai genre, dengan diskon hingga 90%.
Buku-buku anak, pengembangan diri, fiksi, dan koleksi referensi populer hadir dalam edisi bahasa Inggris ataupun dalam bahasa Indonesia.
Tak hanya menjadi bazar buku, BBW Bali 2025 diyakininya menjadi bagian dari gaya hidup untuk menjelajah dunia melalui halaman demi halaman buku.
"Kami sangat bangga hadir kembali di Bali untuk kedua kalinya. Bali adalah rumah budaya, kreativitas, dan membaca buku dengan gaya berjalan beriringan. BBW adalah gerakan global, dan di Bali kami ingin menyatukan wisatawan, masyarakat lokal, dan semangat literasi dalam satu ruang. BBW berawal dari keyakinan sederhana yaitu bahwa buku tidak boleh menjadi barang mewah. Buku adalah jembatan lintas budaya, dan kami percaya membaca dapat menginspirasi dan menghibur siapa saja.” jelas Andrew, Minggu (3/8/2025).
Marthius Wandi Budianto, Direktur BBW Indonesia mengatakan bahwa BBW Bali 2025 bukan sekadar bazar buku melainkan juga wisata santai literasi dan perayaan kreativitas serta imajinasi untuk semua kalangan.
“Lewat 1 juta buku baru dan beragam program menarik, BBW Bali 2025 ingin menghadirkan pengalaman membaca yang menyenangkan dan bermanfaat, di mana pengunjung bisa berburu dan berselancar di tengah lautan buku,” jelas Marthius.