Bisnis.com, MATARAM - Pringgasela memiliki satu motif kain tenun khas asli warisan turun temurun bernama kain tenun Sundawa yang banyak diminati pembeli.
Kain tenun motif Sundawa menonjol pada motif garis tengah yang tidak dimiliki oleh kain tenun daerah lain di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengerajin dan juga owner Sentosa Sasak Tenun M.Maliki menjelaskan kain tenun Sundawa salah satu kain banyak diminati oleh pembeli.
"Kain tenun Sundawa memiliki motif khas di garis-garis tengah, dan asal usul nama Sundawa ini berasal dari nama kali di Pringgasela. Motifnya kemudian diwariskan secara turun temurun secara tradisional," jelas Maliki kepada Bisnis, Selasa (25/5/2021).
Baca Juga
Maliki menjelaskan jika kain tenun motif Sundawa banyak diminati oleh pasar domestik maupun luar negeri dan paling banyak digunakan untuk fashion. "Banyak yang membeli, kain tenun Sundawa banyak salah satu kain yang banyak dipilih, termasuk oleh pembeli dari luar negeri Amerika dan Jepang," ujar Maliki.
Harga kain tenun Sundawa Pringgasela dibanderol dengan harga Rp800.000, lebih mahal dibandingkan kain tenun motif seperti motif sari menanti seharga Rp500.000. Kain tenun Pringgasela telah ditetapkan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai warisan budaya tak benda pada 2018.
Kain tenun Pringgasela telah menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat Pringgasela. Tidak kurang seribu warga Pringgasela sebagai penenun dengan alat tenun tradisional yang disebut gedogan. Galeri Sentosa Sasak Tenun misalnya mewadahi 105 orang penenun yang tergabung dalam lima kelompok. (K48)