Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kain Tenun Pringgasela Sudah Tembus Pasar Amerika dan Jepang

Pelanggan Sentosa Sasak Tenun di luar negeri datang langsung membeli ke galery di Pringgasela, pelanggan di Amerika sekali datang bisa membeli seharga Rp40 juta.
Kain tenun Pringgasela di Galery Sentosa Sasak Tenun./Bisnis-Harian Noris S.
Kain tenun Pringgasela di Galery Sentosa Sasak Tenun./Bisnis-Harian Noris S.

Bisnis.com, MATARAM - Kain tenun Pringgasela, Lombok Timur dikenal berkualitas sudah menembus pasar Amerika Serikat dan pasar Jepang.

Kain tenun Pringgasela sudah ada sejak turun temurun, dikembangkan dari generasi ke generasi dengan mempertahankan metode penenunan tradisional. Sentosa Sasak Tenun, salah satu art shop tenun di Pringgasela yang sudah menembus pasar Amerika dan Jepang.

Saat ini galery Sentosa Sasak Tenun sudah menjual berbagai produk seperti kain, baju, tas, hingga sepatu. Harga yang ditawarkan bervariasi, untuk kain mulai Rp400.000 hingga diatas Rp1 juta. Pakaian jadi yang berbahan kain tenun Pringgasela seharga Rp300.000 hingga Rp1 juta.

Owner Sentosa Sasak Tenun M.Maliki menjelaskan dirinya mulai mengembangkan kain tenun sejak 1995 dan mulai maju sejak 2011. Berbagai produk kain tenun sudah berhasil dipasarkan ke luar daerah seperti Jakarta dan ekspor ke Amerika Serikat.

"Pasar kami sudah sampai di luar negeri, Amerika Serikat, Jepang paling banyak, kemudian Malaysia. Kalau di Indonesia pasar kami paling besar ke Jakarta," jelas Maliki kepada Bisnis, Selasa (25/5/2021).

Pelanggan Sentosa Sasak Tenun di luar negeri datang langsung membeli ke galery di Pringgasela, pelanggan di Amerika sekali datang bisa membeli seharga Rp40 juta. "Bahkan dengan salah satu travel Amerika kami sudah memiliki kerja sama, mereka datang membawa tamu dari luar negeri untuk melihat proses penenunan di Pringgasela," ujar Maliki.

Sentosa Sasak Tenun mewadahi lima kelompok tenun yang ada di Pringgasela, setiap kelompok memiliki anggota hingga 20 orang penenun tradisional. Total penenun yang berada di bawah Sentosa Sasak Tenun sejumlah 105 orang. Setiap kelompok memiliki ketua yang akan menyeleksi kualitas hasil tenunan setiap anggota sebelum masuk ke galery.

Sebelum pandemi Covid-19, omzet setiap bukan galery Sasak Sentosa Tenun mencapai Rp40 juta, setelah pandemi omzet menurun 75 persen atau Rp10 juta per bulan. "Saat ini kami mengandalkan pasar lokal, terutama saat Ramadan omzet kami bisa naik Rp 20 juta, banyak orang membeli kain, baju untuk Lebaran," ungkap Maliki. (K48)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper