Bisnis.com, MATARAM - Badan Zakat Nasional Nusa Tenggara Barat pada 2020 berhasil mengumpulkan dana umat senilai Rp22 miliar.
Baznas NTB menyebutkan jumlah tersebut turun Rp4,5 miliar dibandingkan tahun 2019 dana yang terkumpul Rp26,5 miliar. Ketua Baznas NTB Said Ghazali menjelaskan penurunan terjadi karena pengumpulan yang diakuinya belum maksimal di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) NTB.
"Pengumpulan dana yang dikelola oleh Baznas masih sebatas dilingkungan ASN dan lembaga di bawah pemda NTB, itu pun belum maksimal seratus persen," ungkap Said dikutip dari rilis pada Jumat (16/4/2021).
Said melanjutkan, agar pengumpulan zakat dilingkungan ASN bisa maksimal, diperlukan aturan untuk memotong langsung gaji ASN agar sesuai dengan ketentuan aturan zakat, infaq, dan sedekah. "Kami juga menjalin kerjasama pengumpulan dan penyaluran dana bersama Lembaga Kesejahteraan Koordinasi dan Kesejahteraan Sosial (LKKS) NTB," ungkap Said.
Dana Rp22 miliar yang dikelola oleh Baznas, diharapkan bisa maksimal tersalurkan untuk membantu pengentasan kemiskinan di NTB. "Kami berharap hadir dalam setiap program pemerintah, membuat peta distribusi penyaluran dana sehingga bisa maksimal, terutama bantuan untuk sektor pendidikan dan kesehatan," ujar Said.
Sebagai langkah awal kerjasama, Baznas NTB telah menyerahkan bantuan Rp200 juta kepada LKKS NTB untuk disalurkan kelompok anak yatim, lansia, dan anak terlantar.
Baca Juga
Ketua LKKS NTB Niken Saptarini Widyawati Zulkiflimansyah menjelaskan bantuan Rp200 juta dari Baznas dipastikan akan tersalurkan dengan baik. "Kami memang sedang menyusun database PPKS anak yatim, lansia, orang terlantar yang selama pandemi jumlahnya semakin banyak," ujar Niken. (K48)