Bisnis.com, MATARAM - Ketersediaan komoditas pangan Nusa Tenggara Barat selama Ramadan dijamin aman.
Bank Indonesia Perwakilan NTB melihat ketersediaan komoditas pangan strategis seperti gula, minyak goreng yang menjadi kebutuhan selama Ramadan masih aman.
Kepala BI perwakilan NTB Heru Saptaji menjelaskan lembaga sektoral seperti Bulog, Dinas Perdagangan sudah memastikan ketersediaan bahan pokok selama Ramadan.
"Bulog, Dinas Perdagangan semua dalam posisi ready, jadi kita tidak perlu khawatir dengan ketersediaan komoditas strategis dan lonjakan harga juga masih aman," ungkap Heru kepada Bisnis, Rabu (14/3/2021).
Ketersediaan stok pangan yang cukup, tidak perlu membuat masyarakat khawatir dengan lonjakan harga atau inflasi di pasar. Untuk tetap mengendalikan inflasi, BI merekomendasikan kepada anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menggelar pasar murah, melakukan sidak ke pasar dan berkoordinasi dengan distributor untul menghindari tumpukan barang.
"Langkah tersebut untuk memastikan program pengendalian inflasi yang kita lakukan lebih selaras dengan yang terjadi di masyarakat," ujar Heru.
Baca Juga
Heru menjelaskan perlunya mewaspadai fenomena alam yang tidak pasti seperti hujan yang masih terjadi, dan fenomena angin laut yang menghalangi nelayan melaut. "Oleh sebab itu buffer stok harus ditingkatkan menjelang Idulfitri, dan kita pastikan mitra strategis TPID bisa menyerap komoditas NTB sebelum keluar wilayah NTB," ungkapnya.
Memasuki Maret 2021, BI perwakilan NTB mencatat inflasi NTB sebesar 1,56 persen, lebih tinggi dari inflasi nasional sejumlah 1,37 persen. "Komoditas penyumpang inflasi selama 5 tahun terakhir volatile food yaitu beras, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, dan daging sapi," ujar Heru.
Data dinas perdangan mencatat harga beras premium berada di kisaran Rp11.000, daging ayam ras Rp44.800, telur ayam ras Rp25.100, daging sapi Rp120.000. Harga cabai rawit masih tergolong tinggi walaupun sudah menurun, berada di kisaran Rp97.500. (K48)