Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TPAKD NTB Salurkan Rp5,4 Miliar Kredit Lewat Program Mawar Emas

TPAKD NTB salurkan Rp5,4 miliar kredit tanpa bunga lewat Mawar Emas untuk cegah utang ke rentenir, bantu 4.981 penerima, dan dorong inklusi keuangan.
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyalurkan Rp5,4 miliar kredit program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas). / Istimewa
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyalurkan Rp5,4 miliar kredit program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas). / Istimewa
Ringkasan Berita
  • TPAKD NTB menyalurkan Rp5,4 miliar melalui program Mawar Emas, yang merupakan kredit tanpa bunga untuk mencegah masyarakat berutang ke rentenir.
  • Program Mawar Emas telah dimanfaatkan oleh 4.981 penerima, dan TPAKD Kabupaten/Kota merencanakan program pengentasan kemiskinan pada 2026 melalui pemberdayaan masyarakat desa.
  • OJK mendorong asuransi bagi petani dan peternak untuk melindungi dari risiko kegagalan, sejalan dengan upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di NTB.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, MATARAM – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyalurkan Rp5,4 miliar kredit program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas).

Kepala OJK Provinsi NTB, Rudi Sulistyo, menjelaskan bahwa program Mawar Emas sudah dimanfaatkan oleh 4.981 penerima.

Kredit ini merupakan pinjaman lunak tanpa bunga dengan tujuan mencegah masyarakat berutang ke rentenir. 

"Harapannya, program Mawar Emas dapat terus memberikan manfaat kepada masyarakat yang lebih luas. Selain itu, beberapa TPAKD Kabupaten/Kota juga memiliki program unggulan yaitu pembiayaan dengan skema tanggungan bunga, seperti program Lotim Berkembang, Harum Berseri, Periri Taman dan program subsidi bunga Lombok Barat yang ditujukan untuk sektor prioritas termasuk Pekerja Migran Indonesia," kata Rudi Sulistyo, Senin (4/8/2025).

Selanjutnya, TPAKD Kabupaten/Kota merencanakan program unggulan lain pada 2026 yang ditujukan untuk pengentasan kemiskinan bersinergi dengan program Desa Berdaya yang menekankan pada pemberdayaan masyarakat desa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan melalui pemanfaatan potensi lokal secara optimal. 

Sejalan dengan program Desa Berdaya, TPAKD saat ini memiliki program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Utara, dan Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) di Kabupaten Lombok Timur.

OJK juga mendorong petani dan peternak ter-cover asuransi. Menurut Rudi pertanian dan peternakan sebagai sektor unggulan padat karya di NTB memiliki risiko kegagalan yang tinggi baik risiko gagal panen maupun kematian ternak.

Hal ini menjadikan asuransi sebagai instrumen penting untuk melindungi petani dan peternak dari potensi kerugian.

Sementara itu, Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, menjelaskan pentingnya peran TPAKD di NTB untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat serta dapat mendorong peningkatan kondisi ekonomi masyarakat. 

"Masih banyak masyarakat yang terjerat rentenir, jadi tanggung jawab bersama untuk mengatasinya. Termasuk perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI). Program Unggulan Desa Berdaya, Penetrasi Asuransi dan tanggung jawab bersama terhadap kaum rentan termasuk anak yatim," kata Iqbal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro