Bisnis.com, DENPASAR – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ditargetkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi syariah di Kawasan Timur Indonesia.
Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, menjelaskan bahwa nilai ekonomi syariah global diperkirakan mencapai sekitar US$4 triliun, dengan lebih dari 70% pembiayaannya berada di sektor keuangan dan sisanya di sektor non-keuangan.
Hal ini menunjukkan besarnya potensi ekonomi syariah dunia yang bisa digarap oleh Pemerintah NTB.
Potensi ini menurut Iqbal harus ditangkap oleh NTB yang merupakan daerah dengan mayoritas penduduk muslim di Indonesia Timur. NTB juga telah memiliki perangkat pendukung seperti Bank NTB Syariah.
"Produk-produk halal memiliki peluang ekonomi syariah yang sangat besar. Indonesia khususnya di NTB, tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena memiliki keragaman budaya yang luar biasa, sehingga hal ini dapat menjadi lompatan besar dan memberikan dampak ekonomi yang dapat kita rasakan ke depannya. Pada tahun 2026, NTB akan menjadi tuan rumah FESyar KTI 2026 dan kami pastikan kegiatan tersebut menjadi forum FESyar terbesar yang ada selama ini," kata Iqbal dalam sambutannya di Festival Ekonomi Syariah 2025, Senin (9/6/2025).
Menurutnya NTB berpeluang untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam ekonomi syariah sangat terbuka.
Baca Juga
Termasuk dalam pengembangan industri pariwisata berbasis syariah atau muslim friendly tourism atau wisata ramah terhadap muslim.
Festival ekonomi syariah yang dimulai dari tanggal 7 hingga 9 Juni 2025 ini dirangkai dengan kegiatan seperti sharia forum, exhibition, business matching UMKM, gerakan sadar wakaf, fashion show, talkshow, workshop, edukasi dan literasi eksyar, lomba-lomba bernuansa Islami, dan jalan sehat.
Selain itu juga dilakukan peluncuran aplikasi wakaf terintegrasi bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai langkah KPwBI Provinsi NTB untuk mendorong akselerasi pengembangan Islamic social finance.
Kepala KPwBI Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat meningkatkan awareness dan pemahaman masyarakat terkait eksyar serta mendorong para pelaku usaha syariah dari sektor halal food, kosmetik halal, modest fashion, dan berbagai sektor lainnya.
"Kami juga berharap melalui kegiatan ini, kolaborasi antara seluruh stakeholder semakin kuat untuk bersama-sama mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah khususnya di Provinsi NTB," kata Berry.