Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPD Bali Komitmen Tingkatkan Kredit Sektor Pertanian

Sektor perikanan budi daya merupakan salah satu bagian pertanian yang berpotensi besar menyerap kredit.
QRIS BPD Bali./bpdbali.co.id
QRIS BPD Bali./bpdbali.co.id

Bisnis.com, DENPASAR - BUMD PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali membidik optimalisasi realisasi kredit kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) khususnya sektor perikanan budi daya pada 2025.

“Kami garap pertanian dalam arti luas dan itu dioptimalkan,” kata Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma di Denpasar, Kamis (2/1/2025).

Menurut dia, sektor perikanan budi daya merupakan salah satu bagian pertanian yang berpotensi besar menyerap kredit.

Salah satu sentra perikanan budi daya di Pulau Dewata tersebar di Kabupaten Buleleng yakni budi daya benih ikan bandeng.

Untuk mendukung peningkatan kredit UMKM, pihaknya memperluas layanan dan jaringan khususnya di daerah terdepan dan terluar seperti membangun kantor kas di antaranya di Tejakula, Kabupaten Buleleng yang dapat melayani hingga beberapa wilayah di Kabupaten Karangasem seperti wilayah Tianyar.

“Kami tambahkan tenaga analis kredit untuk bisa menggarap lebih cepat potensi UMKM khususnya wilayah terdepan, terluar,” imbuhnya.

Secara umum, bank pelat merah milik pemerintah daerah di Bali itu telah mengucurkan kredit UMKM periode Januari-November 2024 dengan porsi dominan mencapai 51,08% atau Rp11,62 triliun dari total realisasi kredit sebesar Rp22,75 triliun.

Sebelumnya, Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Gusti Agung Diah Utari dalam diskusi outlook ekonomi Bali 2025 di Denpasar, Selasa (10/12) menyebutkan sektor pertanian garam dan sektor perikanan perlu didorong lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan penyaluran kreditnya.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, lanjut dia, sektor pertanian merupakan kontributor besar karena termasuk padat karya.

Perikanan, kata dia, baik perikanan tangkap, budidaya termasuk pengolahan seluruhnya memiliki kualitas ekspor namun penyaluran kredit ke sektor perikanan masih kecil dan tingkat kesejahteraan juga belum menunjukkan kemajuan signifikan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali, selama periode Januari-Agustus 2024 realisasi kredit di Pulau Dewata mencapai Rp110,17 triliun.

Dari realisasi tersebut, komposisi kredit pertanian termasuk perikanan di dalamnya masih tergolong minim hanya mencapai 5,34% dengan penyaluran mencapai Rp5,88 triliun.

Adapun serapan kredit pada periode itu didominasi 34% kredit konsumtif, sebesar 29,40% adalah kredit sektor perdagangan besar dan eceran dan 11,24% diserap sektor akomodasi, makan dan minum atau sektor pariwisata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper