Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Dapat Tambahan Kuota 250.000 Tabung LPG 3 Kg

Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk tidak punic buying dengan membeli gas LPG dalam jumlah besar.
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, DENPASAR – Mengatasi kelangkaan subsidi yang terjadi di Pulau Dewata, Pertamina bersama menambah kuota LPG 3 kg sebanyak 250.000 tabung.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan menjelaskan kuota ini akan disalurkan ke pangkalan, dan masyarakat diimbau untuk membeli LPG di pangkalan resmi, bukan di pengecer yang tidak memiliki izin pangkalan. Nantinya untuk memperoleh LPG 3 kg masyarakat akan dikurasi berdasarkan NIK/KTP.

“Pendataan pembelian LPG Tabung 3 kg berdasarkan NIK. Tujuannya adalah agar subsidi yang diberikan menjadi lebih tepat sasaran yaitu untuk masyarakat menengah ke bawah khususnya ibu rumah tangga dan UKM kecil,” jelas Setiawan, Jumat (23/2/2024).

Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk tidak punic buying dengan membeli gas LPG dalam jumlah besar, menurutnya kuota LPG di Bali akan tetap tersedia dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga momen hari raya Galungan dan Kuningan.

Pada 2024 jumlah kuota LPG bersubsidi yang disediakan untuk Provinsi Bali memang mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Setiawan menjelaskan kuotanya turun 0,79%. Sementara di sisi lain, jumlah konsumsi masyarakat terhadap LPG 3 Kg terus meningkat secara signifikan. Hal ini mendorong pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam pemberian subsidi LPG 3 Kg.

Pemerintah juga meminta agar masyarakat atau konsumen yang tidak termasuk dalam rumah tangga sasaran dan UKM sasaran untuk dapat membeli LPG non subsidi. “Bagi masyarakat yang tergolong mampu dan bukan pelaku UKM harus menggunakan LPG non subsidi, sehingga LPG 3 Kg bisa disalurkan tepat sasaran,” kata Setiawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper