Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPD Bali Siapkan Beberapa Skema Pembiayaan UMKM

BPD Bali memiliki opsi penyaluran kredit yang diperluas dari KUR konvensional yakni kredit usaha rakyat (KUR) super mikro, mikro, dan kecil.
Ilustrasi BPD Bali./Ist
Ilustrasi BPD Bali./Ist

Bisnis.com, DENPASAR - BUMD PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memperluas skema pembiayaan untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan suku bunga terjangkau per tahun paling rendah tiga persen untuk super mikro.

“Upaya itu untuk mempercepat akses keuangan UMKM,” kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan BPD Bali Ida Bagus Gede Ary Wijaya Guntur di Denpasar, Bali, Rabu (15/11/2023).

Bank milik pemerintah daerah Bali itu memiliki opsi penyaluran kredit yang diperluas dari KUR konvensional dan disesuaikan dengan kemampuan UMKM yakni kredit usaha rakyat (KUR) super mikro, mikro, dan kecil.

Kemudian kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit yang diperuntukkan kepada debitur KUR kecil yang tidak bisa lagi mendapatkan KUR, namun memiliki prospek debitur kredit komersial dengan plafon kredit menyesuaikan kemampuan membayar (KUR Kusuma), serta ada juga kredit multi guna emas.

Adapun realisasi hingga kuartal ketiga 2023 berdasarkan data BPD Bali untuk segmentasi KUR super mikro, mikro dan kecil mencapai Rp1,46 triliun dengan jumlah debitur mencapai 45.659 debitur dengan realisasi kredit bermasalah rendah mencapai 0,49 persen.

Sesuai Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 tahun 2023 besaran suku bunga KUR paling rendah adalah KUR super mikro mencapai tiga persen.

Sejak pertengahan tahun 2023 hingga 9 November sudah terealisasi KUR Kusuma mencapai Rp181,6 miliar.

Sementara itu, pada September 2023, pihaknya menyalurkan total Rp20,8 triliun kredit secara umum atau meningkat dibandingkan periode sama 2022 mencapai Rp20 triliun.

Aset juga tercatat mencapai Rp34,4 triliun pada September 2023 atau melonjak dibandingkan 2022 mencapai Rp31 triliun.

Kinerja laba pun tercatat ikut positif dengan realisasi sebesar Rp643,8 miliar atau naik dibandingkan September 2022 mencapai Rp542,4 miliar.

Untuk mengakselerasi penyerapan terhadap sektor UMKM, pihaknya memanfaatkan digitalisasi terutama dalam analisis kredit nasabah melalui sistem digi-loan yang membuat analisis kredit dapat dilakukan di mana saja dan lebih efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler