Bisnis.com, DENPASAR – Market share kredit komersial Bank BPD Bali pada Maret 2023 meningkat hingga 13,12 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2022 dengan market share 11,20 persen.
Direktur Kredit BPD Bali, Made Lestarla Widiatmika menjelaskan meningkatnya market share Bank BPD Bali menandakan jangkauan bisnis Bank BPD Bali semakin luas, terutama untuk pembiayaan kredit komersial. “Ini artinya pertumbuhan kredit komersial Bank BPD Bali lebih tinggi dibandingkan perbankan Bali,” jelas Lestarla kepada Bisnis, Rabu (21/6/2023).
Meningkatnya market share BPD Bali menurut Lestarla tidak lepas dari mulai pulihnya aktivitas masyarakat di Bali, dan inovasi yang dilakukan oleh BPD Bali dalam menjangkau konsumen baru.
Pengembangan teknologi terbaru dengan berbagai produk serta aktivitas terbaru yang dikembangkan oleh Bank BPD Bali, seperti uang elektronik server based Balipay, kerjasama layanan payment gateway, online onboarding, kerja sama merchant aggregator, transaksi FX Spot, FX Swap dan FX Forward, transaksi DNDF, kerja sama penyediaan KKPD, KKPD Bank BPD Bali, serta QRIS Cross Border juga turut memberi kontribusi terhadap peningkatan market share BPD Bali.
Bank BPD Bali telah masuk dalam working group QRIS Antar Negara dan telah mengimplementasikan QRIS antar negara bersama dengan Thailand. Saat ini, Bank BPD Bali sedang berproses dalam memenuhi persyaratan QRIS antarnegara dengan Malaysia.
Selain itu, kredit Investasi hingga Mei 2023 juga mengalami pertumbuhan yang cukup baik sebesar 4,81% secara (yoy), didorong oleh pembiayaan kredit konstruksi serta pengadaan barang dan jasa proyek-proyek APBD dan APBN serta KUR.
Baca Juga
Secara keseluruhan, Bank BPD Bali hingga Maret 2023 menyalurkan Rp20,16 triliun atau tumbuh 1,83 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2022. Aset Bank BPD Bali tumbuh sebesar 8,34% (yoy) dengan nilai 31,30 triliun.
