Bisnis.com, DENPASAR – Pengiriman sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2023 mengalami peningkatan hingga 100 persen jika dibandingkan dengan 2022.
Pemerintah Provinsi NTB mencatat, kuota pengiriman sapi ke luar daerah mencapai 35.000 ekor, kuota ini meningkat dua kali lipat jika dibandingkan pada 2023.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjelaskan mayoritas ternak yang dikirim ke luar daerah merupakan sapi Sumbawa dan Bima yang sudah dikenal di pasar nasional.
Penjualan sapi NTB paling banyak ke Jakarta dan wilayah atau Jabodetabek. Menurut Zul meningkatnya kuota ini mengikuti permintaan dari pasar yang terus meningkat setiap tahun.
"Kalau ini lancar peternak dan pedagang ternak kita akan memperoleh untung yang lumayan dengan terbuka dan makin pahamnya pedagang-pedagang kita pada pasar Jabodetabek,” jelas Zul dikutip dari siaran pers, Rabu (24/5/2023).
Walaupun perdagangan sapi meningkat, pengiriman sapi dari NTB ke luar daerah sering terhambat di Pelabuhan. Seperti yang terjadi pada pekan lalu, 58 truk sapi yang akan dikirim ke luar daerah tertahan di pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat karena terkendala angkutan ternak yang belum memadai dari NTB ke luar daerah.
Baca Juga
Menanggapi masalah tersebut, Zul menjelaskan pihaknya sedang mencari solusi seperti mengusahakan angkutan ternak tol laut yang diprogramkan pemerintah agar peternak sapi asal NTB mendapat prioritas. “Solusi terbaik akan segera ketemu,” ujar Zul.
NTB merupakan salah satu penghasil sapi terutama kabupaten Sumbawa dan Bima. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat populasi sapi NTB pada 2022 mencapai 1,2 juta ekor, terbesar berada di Sumbawa sejumlah 283.632 ekor, kemudian Kabupaten Bima 219.001 ekor, Lombok Tengah 173.303 ekor, Lombok Timur 126.097 ekor, Dompu 164.166 ekor, dan daerah lainnya dibawah 100.000 ekor.