Bisnis.com, MATARAM - Nusa Tenggara Barat bakal memanfaatkan akses tol laut untuk menggenjot ekspor komoditas unggulan nontambang. Dengan adanya tol laut, kapal kargo yang akan membawa barang ekspor akan berkeliling ke setiap pelabuhan atau daerah yang memiliki komoditas ekspor.
Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti, menjelaskan sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait dengan pemanfaatan tol laut untuk komoditas ekspor.
Fasilitas tol laut ini juga bisa menjadi alternatif bagi eksportir di tengah sedikitnya direct flight atau penerbangan langsung dari NTB ke luar negeri. Pasca pandemi NTB hanya memiliki dua rute penerbangan langsung yakni ke Malaysia dan Singapura.
Menurut Baiq Nelly, akses tol laut ini belum banyak diketahui oleh eksportir di NTB karena terbiasa menggunakan kargo pesawat atau ekspor dari daerah lain seperti Bali dan Surabaya.
"Fasilitas ekspor melalui tol laut ini relatif baru bagi eksportir di NTB, kami akan terus sosialisasikan agar para eksportir yang selama ini melakan ekspor dari luar daerah bisa menggunakan fasilitas tol laut. Tinggal menyesuaikan jadwal sandar dan berangkat kapal dengan persiapan komoditas yang akan di ekspor," jelas Baiq Nelly kepada media di kantornya, Senin (9/1/2023).
Menurut Baiq Nelly, masih banyak komoditas ekspor NTB khususnya perikanan yang dikirim melalui luar daerah sehingga Surat Keterangan Asal (SKA) komoditas tidak diterbitkan di NTB, dampaknya buyer atau pembeli di luar negeri tidak mengetahui asal barang tersebut dari NTB.
Baca Juga
Baiq Nelly mengatakan Pemprov akan jemput bola mengarahkan para eksportir untuk memanfaatkan fasilitas tol laut sehingga SKA komoditas bisa diterbitkan oleh Kantor Bea dan Cukai di NTB.
NTB sedikitnya memiliki tujuh komoditas ekspor andalan selain tambang seperti udang vaname, lobster, vanili, kopi, rumput laut, mutiara, dan ketak. Baiq Nelly menjelaskan selain Pemprov NTB saat ini sedang memperkuat pemasaran komoditas ekspor melalui atase perdagangan Indonesia di luar negeri.
"Khusus kopi NTB, hasil perdagangan beberapa tahun terakhir menunjukkan kopi NTB paling banyak diminati di Korea Selatan, karena itu kami fokus memenuhi kebutuhan Korsel, kami bekerjasama Koperasi Bank NTB Syariah untuk meningkatkan produksi kopi," ujar Baiq Nelly.
