Bisnis.com, DENPASAR – Ekspor komoditas unggulan Nusa Tenggara Barat terus bergeliat pasca pandemi Covid-19 seiring dengan datangnya permintaan dari berbagai negara.
Pada November 2022, NTB mengekspor lima komoditas unggulan seperti vanili, kopi, sarang burung walet, ikan tuna dan rumput laut ke berbagai negara, seperti dua ton vanili organik dikirim ke Amerika Serikat.
Negeri paman sam menjadi pelanggan tetap vanili organik NTB. Secara berkala NTB mengirim vanili ke negara tersebut. Vanili organik NTB diminati oleh pasar Amerika karena kualitasnya yang bagus.
Selain vanili, NTB juga mengekspor dua kontainer kopi robusta ke Korea Selatan. Kualitas kopi NTB yang sudah dikenal baik membuat Korea Selatan tetap melakukan permintaan kopi sejak 2021. Tiga kontainer sarang burung walet juga diekspor ke China, 1 ton Ikan Tuna ke Singapura, dan 50 ton rumput laut ke China
Dinas Perdagangan Provinsi NTB mencatat nilai ekspor vanili ke Amerika US$115.200 dalam satu kali ekspor. Sedangkan 1 ton kopi ke Korea Selatan nilainya US$2.800. Sedangkan setiap 1 kg sarang burung walet harganya mencapai Rp13,5 juta.
Kepala BI NTB, Heru Saptaji, menjelaskan bergeliatnya ekspor komoditas tersebut tidak lepas dari komitmen pelaku UMKM yang memproduksi komoditas dengan kualitas yang baik sehingga diminati pasar ekspor.
Baca Juga
“Berhasilnya ekspor sejumlah komoditas ini merupakan kerja panjang banyak pihak. Kami di Bank Indonesia berupaya melakukan intervensi dari hulu hingga hilir untuk menggnjot kinerja ekspor komoditas non tambang NTB," jelas Heru dalam keterangan resminya dikutip, Kamis (24/11/2022).
Heru menjelaskan jajarannya memberikan sarana dan prasarana produksi, green house, pemasaran produk hingga luar negeri, fasilitasi pengiriman sampel produk ke luar negeri. Dari berbagai upaya tersebut, antusiasme dan permintaan calon pembeli dari luar negeri terhadap komoditas unggulan NTB ternyata sangat tinggi.
Heru menjelaskan bergeliatnya ekspor komoditas non tambang juga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi NTB yang berhasil tumbuh 7,10 persen pada sepanjang 2022.