Bisnis.com, MATARAM – Perum Bulog Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai menyerap jagung hasil panen petani di Pulau Lombok dan Sumbawa.
Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Abdul Muis S Ali, menjelaskan Bulog menargetkan bisa menyerap 10.000 ton jagung petani pasca panen Mei 2022.
“Kami sudah mulai melakukan penyerapan jagung di tingkat petani, untuk awal, kami sudah beli 5.000 ton jagung petani di daerah seperti 1.000 ton di Lombok Timur, 2.000 ton di Dompu dan 2.000 ton di Sumbawa. Kami akan kirim ke pulau Jawa. Selanjutnya akan kami serap secara bertahap,” jelas Muis, Rabu (1/6/2022).
Bulog membeli jagung petani dengan harga Rp4400 per kg, sesuai dengan harga yang sudah diatur oleh pemerintah. Muis menjelaskan turunnya Bulog menyerap jagung dengan harga standar, dapat menyelamatkan petani jagung dari kerugian, karena sebelumnya para pengepul membeli jagung petani dengan harga Rp3.150 per kg.
Untuk jangka Panjang, Bulog akan mengoptimalkan penyerapan jagung petani lebih banyak setelah beroperasinya silo dengan kapasitas 9000 ton.
“Kami sudah berinvestasi senilai Rp130 miliar untuk membangun tiga silo di NTB, dengan kapasitas masing-masing 3.000 ton, sehingga totalnya 9.000 ton. Kami targetkan September 2022 sudah beroperasi,” kata Muis.
Baca Juga
Harga jagung di NTB sempat anjlok pada musim panen raya 2022, hal tersebut diakibatkan karena permintaan pasar saat musim panen justru menurun. Penurunan tersebut diakibatkan produksi pakan menurun karena permintaan dari peternak ayam juga turun. NTB sebagai salah satu lumbung jagung nasional setiap tahunnya memproduksi 1,6 juta ton jagung. (K48)