Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor NTB Turun 39,02 Persen pada Februari 2022

Ekspor tambang masih menjadi komoditas andalan NTB.
Ilustrasi./Antara-Muhammad Adimaja
Ilustrasi./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, MATARAM - Ekspor komoditas Nusa Tenggara Barat pada Februari 2022 turun 39,02 persen menjadi US$152,15 juta, dibandingkan Januari yang nilai ekspornya mencapai US$249.50 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Wahyudin, menjelaskan turunnya ekspor pada Februari karena ekspor komoditas tambang menurun. "Nilai ekspor tambang pada Februari US$148,43 juta, sedangkan pada Januari nilainya mencapai US$247,84 juta," jelas Wahyudin dikutip dari rilis, Rabu (13/4/2022).

Ekspor tambang masih menjadi komoditas andalan NTB hingga Februari 2022 karena mencapai 97 persen dibanding komoditas lain. Ekspor komoditas terbesar setelah tambang yakni perhiasan atau permata yang nilai ekspornya pada Februari 2022 sebesar US$1,84 juta, meningkat dibanding Januari yang nilai ekspornya US$1,02 juta.

Selain itu, NTB juga mengekspor komoditas tembakau dengan nilai ekspor US$191.070, garam, kapur, belerang US$171.434 produk hewani US$106.249, serta buah-buahan US$64.323.

Korea Selatan menjadi negara tujuan ekspor terbesar pada Februari 2022, berbeda dengan Januari dimana Cina menjadi negara tujuan ekspor terbesar komoditas dari NTB. Nilai ekspor ke Korea Selatan US$74,74 juta atau 49,13 persen. Kemudian Jepang dengan nilai US$37,18 juta, Cina US$37,04 juta. Keempat ditujukan ke Amerika Serikat dengan nilai US$1,5 juta, Australia dengan nilai US$1,47 juta.

"Tambang NTB paling besar diekspor ke Korea Selatan, kemudian Cina dan Jepang. Perhiasan/permata ditujukan ke Australia, Jepang, dan beberapa negara lainnya," jelasnya. Adapun kelompok ikan dan udang ke Amerika Serikat. Demikian juga kelompok komoditas daging dan ikan olahan ditujukan ke Amerika Serikat, serta kelompok komoditas garam, belerang dan kapur ditujukan ke Cina, Vietnam dan beberapa negara lainnya. (K48)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper