Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Koperasi Sarang Burung Walet di NTB Jadi Percontohan

Potensi di NTB sangat besar dengan adanya koperasi sarang burung.
Proses pembersihan sarang burung walet di PT. Ammar Sasambo Lombok Tengah./Harian Noris Saputra
Proses pembersihan sarang burung walet di PT. Ammar Sasambo Lombok Tengah./Harian Noris Saputra

Bisnis.com, MATARAM - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjadikan koperasi sarang burung walet PT. Ammar Sasambo sebagai proyek percontohan/pilot project koperasi walet modern.

Konsep koperasi sarang burung walet modern akan dikelola secara profesional dengan berbasis pelaporan digital, sehingga lebih efektif dan efisien. Pentingnya modernisasi koperasi sarang burung walet karena perannya yang penting untuk menyerap produk walet mentah dari peternak dan diolah di koperasi menjadi produk turunan dan walet bersih yang kualitas ekspor.

Teten mengatakan koperasi walet NTB perlu didorong lebih modern untuk meningkatkan produksi.

"Walet salah satu menjadi komoditas ekspor unggulan, sesuai arahan bapak Presiden produksinya harus dioptimalkan," jelasnya, Sabtu (20/11/2021).

Menurut Teten, potensi di NTB sangat besar dengan adanya koperasi sarang burung walet PT. Ammar Sasambo yang menyerap hasil petani, kemudian mengolah hingga mengekspor.

"Koperasi ini akan kami jadikan pilot project pengelolaan koperasi walet modern," jelas Teten.

Selain penataan pengelolaan koperasi, Kementerian Koperasi dan UKM juga akan memfasilitasi permodalan sesuai dengan permintaan dari anggota koperasi. "Tentu permodalan juga menjadi bagian dari modernisasi koperasi, sehingga peningkatan produksi bisa terjadi," kata Teten.

Sebagai informasi, PT. Ammar Sasambo memulai usaha sarang burung walet pada 2016 dimulai di desa Kateng, Pujut, Lombok Tengah. Saat ini anggota koperasi PT. Ammar Sasambo 116 orang peternak sarang burung walet yang tersebar di Lombok dan Sumbawa.

Owner PT. Ammar Sasambo Lalu Ading Guntaran menjelaskan telah mengekspor 17 ton dengan nilai ekspor Rp340 miliar. Ekspor Sarang burung walet sudah menembus berbagai negara seperti Cina, Australia, Thailand, Malaysia hingga Amerika Serikat. "Harga sarang burung walet kualitas ekspor rata-rata 20 juta per kg. Jadi nilainya sangat menjanjikan," ujar Ading.

Selain ekspor, sarang burung walet di PT.Ammar Sasambo juga membuat produk turunan seperti kopi, bubur sarang burung walet.

Ading berharap dengan kehadiran Menteri Teten Masduki dapat memberikan bantuan pengembangan koperasi sarang burung walet sehingga bisa meningkatkan ekspor. "Tentu kami harapkan support dari pak Menteri untuk pengembangan koperasi sarang burung walet, karena potensi di NTB masih besar," kata dia. (k48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper