Bisnis.com, MATARAM - Vanili Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu komoditas yang diminati di pasar luar negeri karena kualitasnya yang dinilai bagus dan bersaing.
Potensi vanili di NTB tersebar di daerah dataran tinggi seperti kawasan Sembalun, Lombok Timur, Bayan, Lombok Utara. Daerah yang berada di sekitar pegunungan Rinjani tersebut cocok sebagai tempat tumbuhnya vanili dengan baik.
Bank Indonesia NTB mencatat vanili sudah menjadi komoditas ekspor NTB, tetapi secara kuantitas belum signifikan. Nilai ekspor vanili NTB pada 2021 sejumlah Rp5 miliar, dengan jumlah ekspor yang belum mencapai satu ton.
Kepala Perwakilan BI NTB Heru Saptaji menjelaskan, jumlah ekspor vanili baru 10 persen dari permintaan pasar di luar negeri yang sebenarnya cukup tinggi.
"Potensi ekspor vanili sangat besar, bisa mencapai ratusan miliar jika NTB bisa penuhi permintaan pasar di luar negeri," jelas Heru kepada Bisnis pada Senin (4/10/2021).
Vanili bisa menjadi komoditas ekspor andalan NTB di masa mendatang jika dikembangkan di lahan yang lebih luas, dan dengan dorongan pemerintah daerah. BI NTB sedang melakukan pembinaan terhadap petani vanili dengan strategi pembinaan berbasis kelompok.
Baca Juga
"Kami saat ini fokus di pendampingan untuk peningkatan kualitas SDM petani vanili, kami berikan pembinaan dengan mendatangkan langsung sesama petani vanili yang sudah sukses. Kendala saat ini memang di jumlah petani yang menanam vanili masih kurang dan kualitas tanaman perlu ditingkatkan," ujar Heru.
BI NTB juga menyiapkan berbagai kemudahan akses untuk ekspor vanili, mulai dari mencari pasar di luar negeri melalui perwakilan BI di luar negeri. Selain itu kerjasama dengan lembaga terkait seperti bea cukai, maskapai garuda juga dilakukan.
"Sebagai Bank Sentral mulai dari hulu hingga hilir kami kawal, pasar sudah kami siapkan, kemudahan di Bea Cukai hingga kerja sama dengan maskapai untuk biaya yang lebih murah sudah disiapkan. Tinggal bagaimana petani di NTB meningkatkan kuantitas dan kualitas vanili, itu saat ini menjadi fokus kami," ujar Heru.
Sementara itu, BPS NTB mencatat ekspor komoditas nontambang dari NTB hanya 5 persen atau hanya US$ 4 juta dari keseluruhan ekspor NTB. Ekspor komoditas nontambang seperti kopi, vanili, lobster menurut perlu ditingkatkan agar ekspor NTB tidak bergantung pada komoditas tambang. (K48)