Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komoditas Vanili Bali Makin Dilirik Eropa

Kepala Balai Karantina Denpasar Terunanegara turun langsung ke perkebunan vanili yang ada di Jembrana dengan luas kebun sekitar 100 hektar dengan anggota petani 110 orang untuk meninjau langsung produksi vanili.
Petani mengawinkan bunga tanaman vanili di Desa Onondowa, Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Petani mengawinkan bunga tanaman vanili di Desa Onondowa, Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, DENPASAR - Komoditas vanili dari Bali semakin dilirik Pasar Eropa setelah mampu memperluas pasar ekspor ke Belanda. Bali pun berencana semakin memperluas pasar ekspor vanili.

Kepala Balai Karantina Denpasar Terunanegara turun langsung ke perkebunan vanili yang ada di Jembrana dengan luas kebun sekitar 100 hektar dengan anggota petani 110 orang untuk meninjau langsung produksi vanili.

Dari pantauannya, potensi vanili di Bali khususnya di Jembrana memberikan prospek yang sangat luar biasa untuk peningkatan ekspor nantinya. Hal ini terlihat dari program petani bali Satu petani seribu pohon vanili, dengan tujuan mengimbangi kebutuhan pasar mancanegara yang terus meningkat.

“Program satu petani seribu pohon sejalan dengan program gratieks yaitu sama-sama arahnya ke peningkatan ekspor, kerja sama petani dan karantina sangat penting,” katanya seperti dikutip dalam rilis, Rabu (10/2/2021).

Selain peningkatan produksi dan kualitas, lanjutnya, penambahan pasar menjadi tugas selanjutnya yang harus dilakukan. Hal ini untuk menyeimbangkan antara produksi dan distribusi sehingga tidak ada penumpukan hasil panen yang nantinya bisa menjatuhkan harga.

Dari data Iqfast karantina Denpasar, ditahun 2020 ekspor vanili dari Bali untuk pasar USA dan Eropa mencapai 30 ton. “Karantina akan mencarikan pasar-pasar baru sehingga petani tetap semangat berproduksi dan tahu kemana pemasarannya,” sebutnya.

Dibalik suksesnya menjaga kualitas vanilinya, Ketua Kelompok Tani Bali Yeh Hembang Kauh Made Yudiana menuturkan bahwa dia tidak akan memetik vanilinya jika belum matang. Pemetikan dengan sistem panen selektif polong dinilai membuat vanili Bali dikagumi kualitasnya oleh pasar Eropa.

“Memang lebih memakan waktu lama di masa panen, tapi ternyata hasil panen ini yang memberikan kualitas super yang dicari pasar mancanegara, dan kita bisa bersaing harga mahal,” sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler