Bisnis.com, MATARAM - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara memangkas target pendapatan pada APBD 2021 Rp39,19 miliar atau 4,25 persen dari target awal Rp915,4 miliar menjadi Rp876,21 miliar.
Perubahan target pendapatan disebabkan Lombok Utara masih sulit mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2021.
Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto menjelaskan walaupun pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 tumbuh positif, tetapi berbagai sektor ekonomi masih stagnan menjadi penghalang tercapainya target PAD.
"Semua ini tak lepas dari aktivitas berbagai sektor ekonomi yang selama ini menjadi sumber pendapatan masih stagnan. Bahkan harus melakukan pemulihan terlebih dahulu. Untuk itulah, kami menyusun dan menyampaikan rencana rancangan perubahan untuk dibahas dan sepakati, bersama pimpinan dan anggota dewan," jelas Danny, Selasa (7/9/2021).
Selain itu, tidak tercapainya target dalam APBD 2021 karena alokasi transfer daerah dan dana desa ke Lombok Utara berubah imbas dari Covid-19. Terjadi penurunan dana transfer pusat senilai Rp33,99 miliar ke Lombok Utara.
"Terbitnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa tahun anggaran 2021 dalam rangka mendukung penanganan Covid-19 berdampak bagi transfer daerah yang mengalami perubahan alokasi dan penggunaan untuk kabupaten Lombok Utara," jelas Danny.
Baca Juga
Lombok Utara selama ini mengandalkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor yang menggerakkan ekonomi. Destinasi tiga gili, pantai nipah, hingga Rinjani yang menjadi andalan saat ini mengalami dampak imbas dari Covid-19.
Sementara itu realisasi dana PEN di Lombok Utara untuk membantu menggerakkan ekonomi hingga Agustus 2021 tercatat Rp78,34 miliar dengan jumlah penerima 232.849 orang. (K48)