Bisnis.com, MATARAM - Pengurus Persatuan Travel Umroh dan Haji (Patuh) Nusa Tenggara Barat meminta pihak travel hati-hati mengambil langkah soal informasi dibukanya umroh pada 10 Agustus oleh pemerintah Saudi Arabia.
Travel umroh dan haji di NTB diminta tidak terburu-buru menarik dana jemaah yang mendaftar untuk umroh hingga kepastian informasi didapatkan. Ketua Patuh NTB Turmuzi mengaku mendapatkan informasi mengenai dibukanya umroh pada Agustus 2021.
"Saya memang mendapat informasi soal pembukaan umroh untuk internasional, tetapi harus dilihat dulu kepastian informasinya, pihak travel jangan buru-buru menarik dana dari jemaah," jelas Turmuzi, Kamis (29/7/2021).
Selain itu, persyaratan umroh yang berat di masa pandemi menjadi pertimbangan lain travel di NTB berhati-hati dalam mengambil keputusan dengan isu dibukanya umroh untuk internasional.
"Bayangkan ketika umroh di masa new normal dulu, jemaah harus swab enam kali, kemudian ada juga jemaah kita yang tidak bisa ke masjid ketika sampai di sana, jadi memang persyaratannya berat sekali bagi jemaah kita yang sebagian awam," ujar Turmuzi.
Turmuzi menjelaskan jika kepastian dibukanya umroh untuk Indonesia sudah valid, pihak travel di NTB akan berangkat langsung ke Saudi Arabia untuk memastikan persyaratan mekanisme umroh agar langkah yang diambil tepat.
Baca Juga
"Kalau memang sudah pasti pengurus travel yang akan berangkat terlebih dahulu untuk melihat kondisi disana seperti apa, tentu informasi ini menjadi angin segar bagi jemaah, tapi harus dilihat seluruh syaratnya," jelas Turmuzi.
Pemerintah Saudi Arabia membuka umroh untuk negara lain mulai 10 Agustus 2021, syarat yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi salah satunya jemaah umroh harus sudah divaksin dengan vaksin Prifizer, Jhonson & Jhonson, Moderna dan AstaZenca. Sementara itu vaksin Sinovac tidak diakui oleh pemerintah oleh Arab Saudi, tidak diakuinya Sinovac sebagai salah satu syarat untuk Umroh dinilai mengancam jemaah Indonesia yang divaksin Sinovac tidak bisa berangkat umroh. (K48)