Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2021, Realisasi Dana PEN di NTB Rp2,42 Triliun

Realisasi dana PEN diperuntukkan bagi program perlindungan sosial Rp1,6 triliun, program prioritas Rp261,67 miliar, dukungan UMKM dan Koperasi senilai Rp435,92 miliar, dan dana kesehatan Rp116,14 miliar.
Foto udara destinasi wisata pantai Seger di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (12/8/2020)./Antara-Ahmad Subaidi
Foto udara destinasi wisata pantai Seger di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (12/8/2020)./Antara-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, MATARAM - Realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Nusa Tenggara Barat pada semester I/2021 sejumlah Rp2,42 triliun yang telah dikucurkan di sepuluh kabupaten dan kota.

Realisasi dana PEN diperuntukkan bagi program perlindungan sosial Rp1,6 triliun, program prioritas Rp261,67 miliar, dukungan UMKM dan Koperasi senilai Rp435,92 miliar, dan dana kesehatan Rp116,14 miliar.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPb) NTB mencatat jumlah dana perlindungan sosial senilai Rp1,6 triliun dialokasikan ke beberapa program seperti PKH senilai Rp475,43 miliar, penyaluran kartu sembako Rp.495,27 miliar. Penyaluran dana Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp.231,69 miliar.

Kepala Kanwil DJPb NTB Sudarmanto menjelaskan pemerintah juga merealisasikan bantuan melalui kartu prakerja senilai Rp198,27 miliar, subsidi jaringan internet senilai Rp18,35 miliar, diskon listrik Rp106,4 miliar. "Penyaluran dana PEN di NTB pada semester I telah berjalan optimal dengan penerima manfaat 4,2 juta jiwa," ujar Sudarmanto pada Jumat (23/7/2021).

Selain itu, program padat karya di NTB telah terealisasi senilai Rp261,67 miliar dan telah menyerap ribuan tenaga kerja di NTB. "Program padat karya yang terealisasi berhasil menyerap tenaga kerja 19.023 orang," ujar Sudarmanto.

Pelaku usaha mikro juga mendapat kucuran bantuan senilai Rp453,92 miliar dengan penerima 363.266 pelaku usaha di NTB. Pemerintah juga telah membayar klaim rumah sakit senilai Rp116,14 miliar. (K48)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper