Bisnis.com, MATARAM - Pemprov Nusa Tenggara Barat menargetkan swasembada telur dan daging dengan strategi industrialisasi bahan baku pakan hewan dan unggas.
Bahan baku pakan seperti jagung, dedak yang berlimpah di NTB modal utama pemeliharaan atau penggemukan hewan ternak seperti sapi, ayam, kerbau dan kambing di NTB sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan nasional.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjelaskan masyarakat NTB tidak boleh lagi hanya mengirim bahan baku mentah keluar daerah dan membeli pakan jadi. "Proses hilirisasi harus dimulai seperti di kabupaten Dompu ini, industrialisasi tidak harus dengan membangun pabrik besar tapi bagaimana proses pengolahan bahan baku pakan secara bersama di masyarakat, banyak jasa yang terkait," jelas Zul dikutip dari rilis, Rabu (7/7/2021).
Baca Juga
Pemprov NTB telah membangun sentra produksi pakan ternak seperti di Stipark Banyumulek, Lombok Barat yang diproduksi oleh PT.Gerbang NTB Emas (GNE), BUMD milik pemprov NTB. Selain itu, kabupaten Dompu juga ditarget mampu memproduksi pakan karena bahan baku yang melimpah.
Data BPS menyebutkan jumlah Produksi telur NTB pada 2020 32.024 ton pada 2020, secara nasional produksi telur sejumlah 5,04 juta ton. Sedangkan jumlah sapi yang di potong di NTB pada 2020 sejumlah 47.603 ekor, kerbau 3.368 ekor, kambing 3.368 ekor yang disuplai untuk kebutuhan rumah tangga, hotel, restaurant dan industri.
Dari jumlah sapi yang dipotong, produksi daging sapi NTB pada 2020 sejumlah 5.169 ton, daging kerbau 376 ton, daging kambing sejumlah 36,54 ton. (K48)