Bisnis.com, MATARAM - Miwon Indonesia membeli 15.000 ton jagung dari Nusa Tenggara Barat karena kualitas jagung dinilai bagus dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk memproduksi penyedap rasa masakan.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Gerbang NTB Emas (GNE) mensuplai kebutuhan jagung perusahaan penyedap rasa tersebut. Jenis jagung yang diambil oleh PT. Miwon dari NTB merupakan jagung rendah aflatoksin yang digunakan sebagai bahan utama produk penyedap rasa.
Direktur Utama PT.GNE Samsul Hadi menjelaskan permintaan PT. Miwon terhadap jagung NTB berpotensi terus naik pada 2022. "Saat ini permintaannya sudah 15.000 ton, tahun depan bisa ratusan tibu ton. Karena kualitas jagung rendah aflatoksin dari NTB dinilai unggul," jelas Samsul kepada Bisnis, Rabu (30/6/2021).
Lokasi penanaman jagung rendah aplatoksin dipusatkan di kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur dengan bermitra dengan petani setempat. Untuk memenuhi permintaan PT.Miwon pada tahun depan, PT.GNE menargetkan penanaman jagung hingga 1.000 hektare di kawasan Lombok dan Sumbawa.
"Saat ini kami baru ratusan hektare, ke depan semakin banyak petani kami ajak terlibat baik di Lombok dan Sumbawa," ujar Samsul.
Nilai transaksi penjualan jagung ke PT.Miwon mencapai Rp90 miliar, dengan harga jual Rp6.000 per kg.
Baca Juga
Samsul mengimbau petani di NTB fokus menanam jagung rendah aflatoksin karena harga jualnya yang selalu bagus. "Harga jualnya bagus dan pasti menguntungkan petani," ujarnya.
NTB salah satu provinsi sebagai penghasil jagung terbesar di Indonesia, Data Kementerian Pertanian menyebutkan NTB menduduki posisi keenam secara nasional dengan produksi 1,66 juta ton jagung, dengan luas lahan 283.000 hektare. (K48)