Investor Jakarta Tertarik Bangun Rumah Sakit Internasional di NTB
Bisnis.com, MATARAM—Investor asal DKI Jakarta, PT Binawan menyatakan ketertarikannya membangun rumah sakit internasional dan pusat pelatihan atau training center bagi perawat di Nusa Tenggara Barat. rnrnRS internasional dan fasilitas training center akan berfungsi melatih perawat asal NTB agar siap bekerja ke luar negeri seperti Eropa, Australia, Uni Emirat Arab (UEA) yang membuka pasar kerja bagi perawat asing. UEA khususnya menargetkan merekrut 1000 perawat Indonesia pada 2021. Direktur PT Binawan Said Saleh Alawini menjelaskan RS Internasional akan mendukung pusat pelatihan perawat. rnrn"Rumah sakit internasional itu akan mendukung pusat pelatihan agar keterampilan standar internasional para perawat tersebut dapat terpakai sebagai alternatif pasar kerja," jelas Said pada Senin (28/6/2021) saat video confrence dengan Gubernur NTB. rnrnGubernur NTB Zulkieflimansyah menjelaskan pembangunan RS internasional dan training center bagi perawat memiliki potensi besar dengan banyaknya event internasional seperti MotoGP, World Superbike di kawasan Mandalika. rnrn"Kami siapkan karpet merah bagi investasi pembangunan RS Internasional. NTB memiliki fasilitas pendidikan kesehatan cukup baik mulai sekolah keperawatan sampai dengan fakultas kedokteran yang bisa mendukung rencana investasi berskala internasional," jelas Zul. rnrnPembangunan RS Internasional diharapkan dapat menyerap tenaga perawat NTB yang masih banyak belum terserap oleh lapangan kerja. Data Dinas Kesehatan NTB menyebutkan jumlah perawat NTB 600.000 orang dan hanya terserap 40 persen dari jumlah tersebut. rnrnKepala Dinas Penanaman Modal dan Perizininan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Muhammad Rum menjelaskan akan membentuk tim kerja agar investasi pembangunan RS Internasional bisa segera terealisasi. rnrn"Kami siap memfasilitasi dan dua minggu ini akan mempersiapkan kebutuhan investasi," ujar Rum.
Bisnis.com, MATARAM—Investor asal DKI Jakarta, PT Binawan menyatakan ketertarikannya membangun rumah sakit internasional dan pusat pelatihan atau training center bagi perawat di Nusa Tenggara Barat.
RS internasional dan fasilitas training center akan berfungsi melatih perawat asal NTB agar siap bekerja ke luar negeri seperti Eropa, Australia, Uni Emirat Arab (UEA) yang membuka pasar kerja bagi perawat asing. UEA khususnya menargetkan merekrut 1000 perawat Indonesia pada 2021. Direktur PT Binawan Said Saleh Alawini menjelaskan RS Internasional akan mendukung pusat pelatihan perawat.
"Rumah sakit internasional itu akan mendukung pusat pelatihan agar keterampilan standar internasional para perawat tersebut dapat terpakai sebagai alternatif pasar kerja," jelas Said pada Senin (28/6/2021) saat video confrence dengan Gubernur NTB.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjelaskan pembangunan RS internasional dan training center bagi perawat memiliki potensi besar dengan banyaknya event internasional seperti MotoGP, World Superbike di kawasan Mandalika.
"Kami siapkan karpet merah bagi investasi pembangunan RS Internasional. NTB memiliki fasilitas pendidikan kesehatan cukup baik mulai sekolah keperawatan sampai dengan fakultas kedokteran yang bisa mendukung rencana investasi berskala internasional," jelas Zul.
Pembangunan RS Internasional diharapkan dapat menyerap tenaga perawat NTB yang masih banyak belum terserap oleh lapangan kerja. Data Dinas Kesehatan NTB menyebutkan jumlah perawat NTB 600.000 orang dan hanya terserap 40 persen dari jumlah tersebut.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizininan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Muhammad Rum menjelaskan akan membentuk tim kerja agar investasi pembangunan RS Internasional bisa segera terealisasi.
"Kami siap memfasilitasi dan dua minggu ini akan mempersiapkan kebutuhan investasi," ujar Rum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel