Bisnis.com, MATARAM - Dinas Perdagangan Lombok Timur menghentikan layanan tera ulang dengan cara kunjungan lapangan selama bulan suci Ramadan dan hanya melayani tera ulang di kantor UPT Metrologi Lombok Timur.
Pelayanan tera ulang di lapangan dihentikan untuk semua sektor seperti pasar, SPBU, maupun pelayanan tera ulang di desa.
Kepala Bidang Metrologi Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur Zulkifli menjelaskan awalnya pelayanan tera ulang dilaksanakan dari tingkat kecamatan hingga pedesaan. Hasil evaluasi menunjukkan walaupun pelayanan tera ulang dilakukan dengan jemput bola, banyak masyarakat yang tidak datang karena usaha terdampak Covid-19.
"Saat kami melakukan tera ulang di pedesaan banyak masyarakat yang tidak datang akibat pandemi Covid-19. Ketika normal sebelum pandemi masyarakat datang hingga 80 persen, sedangkan saat ini maksimal 40 persen," ungkap Zul dikutip dari rilis, Selasa (13/2/2021).
Triwulan pertama 2021, Disperindag Lombok Timur mendapat Rp14 juta dari tera ulang yang dilakukan, nilai tersebut masih jauh dari target yang ditentukan sejumlah Rp27 juta. "Kondisi masyarakat di lapangan membuat kami tidak mungkin mencapai target yang ditentukan," jelas Zul.
Sementara itu, pada 2021 Pemkab Lombok Timur menargetkan Rp105 juta Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari tera ulang. Untuk mencapai target tersebut, Disperindag akan memetakan wilayah yang potensi untuk tera ulang.
Baca Juga
"Kami akan menyasar wilayah yang memiliki potensi besar seperti pasar, SPBU, sedangkan di desa kami akan tentukan di satu titik yang memiliki potensi besar," ungkapnya. (K48)