Bisnis.com, DENPASAR – Kabupaten Sumbawa Barat terus mempromosikan potensi pantai dan pulau-pulau kecil sebagai daerah tujuan investasi pariwisata sebagai alternatif ekonomi selain tambang.
Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Litbang Sumbawa Barat Mars Anugerainsyah menjelaskan jika berbagai destinasi seperti pantai di sepanjang selatan Sumbawa Barat sangat berpotensi dikembangkan.
“Letak geografis kami lengkap dari laut hingga gunung, dan potensi pantai kami di wilayah Selatan bagus untuk surfing, sudah beberapa kali menjadi tuan rumah surfing tingkat nasional hingga internasional,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (8/3/2021).
Investor dari beberapa negara seperti Korea Selatan, Swedia, dan Brunai Darussalam, sudah memperlihatkan ketertarikannya terhadap potensi Sumbawa Barat. “Kami sudah promosikan dalam forum internasional, saat itu tiga negara tersebut menyatakan minatnya,” jelasnya lagi.
Selain itu, Sumbawa Barat juga memiliki 8 pulau kecil yang sangat potensial seperti pulau Kenawa yang berpotensi untuk pembangunan resort, pulau Namo dan pulau Kalong untuk destinasi eco tourism, dive site, mangrove, pulau ular untuk destinasi honeymoon gateaway, dan pulau Mandiki untuk destinasi dite site. Sedangkan empat pulau lainnya merupakan kawasan hutan.
"Untuk 8 pulau tersebut sekarang kewenangan ada di Pemprov NTB sejak tahun 2013 karena aturan UU Otonomi Daerah. Awalnya kami sudah jajaki pengelolaan dengan Korea Selatan," ujar Mars.
Baca Juga
Pemkab Sumbawa Barat menjamin kenyamanan infrastruktur bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Sumbawa Barat. "Kami jamin infrastruktur ke destinasi yang kami tawarkan sudah 96 persen baik, jaringan listrik sudah masuk seratus persen, dan untuk telekomunikasi sudah zero blank spot. Kami juga mempermudah izin untuk membuka investasi," ungkapnya.
Pemkab Sumbawa Barat membuka investasi pariwisata untuk menumbuhkan sumber ekonomi lain selain tambang yang memiliki batas waktu. "Terjadi kesenjangan pendapatan senilai Rp1 triliun di PDRB kami, jadi kami harus tumbuhkan sektor lain," tutupnya.(K48)