Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali tetap melanjutkan isolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang bergejala ringan dan yang tanpa gejala menggunakan dana dari APBD setelah Badan Nasional Penanggulangan Bencana menghentikan sementara pembiayaan tersebut.
Sekretaris Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Bali Made Rentin mengatakan masing-masing kabupaten/kota diarahkan untuk melanjutkan pembiayaan isolasi hotel menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Dalam rapat koordinasi antar Satgas memutuskan seluruh kabupaten/kota di Bali siap membiayai kelanjutan biaya hotel karantina yang bersumber dari APBD,” tuturnya saat dihubungi, Senin (22/2/2021).
Hanya saja Kota Denpasar menyatakan belum siap melanjutkan biaya karantina hotel karena tidak adanya anggaran. “Hanya Denpasar yang belum siap untuk melanjutkan pembiayaan isolasi pasien di hotel karantina karena terkendala anggaran,” kata dia.
Meski demikian, pihaknya meyakini bahwa Denpasar sedang mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Seperti memanfaatkan gedung dan sarana pemerintah sebagai tempat karantina.
Adapun sebelumnya pembiayaan isolasi di hotel karantina tercatat hingga 28 Februari 2021.
Baca Juga
Kemudian Ketua Harian Satgas Covid-19 Bali Dewa Made Indra mengeluarkan SE nomor 197/SatgasCovid/II/2021 tentang pemberhentian sementara pelaksanaan karantina bagi OTG-GR.
Selanjutnya, diberitahukan untuk pasien yang saat ini masih dikarantina maka batas keluar dari hotel tempat karantina 27 Februari 2021 dan bagi tenaga kesehatan (nakes) 28 Februari 2021.
"Satgas gotong royong di desa diminta melakukan pengawasan pasien yang isolasi mandiri di rumah masing-masing. Pasien yang bergejala berat tetap dibawa ke rumah sakit rujukan," jelas Dewa Indra dalam SE tersebut.
Saat ini secara kumulatif jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pulau Dewata telah mencapai 32.185 orang, pasien sembuh sebanyak 28.918 orang atau 89, 85 persen, 867 orang atau 2,69 persen meninggal dunia. Sementata, kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 2.400 orang atau 7,46 persen.