Bisnis.com, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat siap membuka secara bertahap empat destinasi wisata dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai tatanan normal baru.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal menyampaikan kesiapan beberapa titik destinasi wisata yang dibuka secara bertahap dengan beberapa penyesuaian di tengah pandemi Covid-19.
"Ada empat destinasi yang siap dibuka, seperti disampaikan Ibu Wagub berhati-hati membuka objek wisata, yang utama adalah penerapan protokol kesehatan. Artinya, pembukaan destinasi bersamaan dengan penerapan protokol kesehatan," katanya saat mengikuti rapat secara virtual yang diselenggarakan Asita dan diikuti Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, NTB, Rabu (24/6/2020).
Faozal menyebutkan empat destinasi yang secara bertahap dibuka tersebut adalah tiga gili (Trawangan, Meno dan Air) di Kabupaten Lombok Utara dan kawasan Gunung Rinjani yang masuk dalam tiga wilayah, yakni Lombok Timur, Lombok Utara, dan Lombok Tengah.
Selanjutnya, Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah dan Senggigi di Kabupaten Lombok Barat.
"Keempat destinasi tersebut memiliki penyesuaian-penyesuaian untuk menghindari penyebaran Covid-19. Penyesuaian yang dilakukan antara lain tidak dibukanya kolam renang, tidak diizinkannya pesta dan hal lainnya yang menimbulkan keramaian," ujarnya.
Baca Juga
Untuk sasaran wisatawan, Faozal mengatakan bahwa saat ini NTB fokus untuk kunjungan wisatawan domestik mengingat banyak negara belum membuka penerbangannya.
Sementara itu, Wagub Rohmi mengatakan wabah Covid-19 mengubah beberapa tatanan kehidupan dunia, khususnya di bidang kebersihan dan kesehatan.
"Pandemi ini mengajarkan untuk benar-benar bisa menghargai dan menempatkan kesehatan pada prioritas pertama dalam hidup kita, mungkin selama ini kita abai terhadap kesehatan," ujarnya.
Wagub menegaskan NTB sudah mulai membangkitkan kembali perekonomian dengan terus-menerus mencari jalan bersama dengan Forkopimda dan ahli-ahli ekonomi di NTB.
Khusus di bidang pariwisata, tentunya dengan cara yang berbeda. Beberapa objek wisata dibenahi terlebih dahulu sebelum dibuka kembali. Pembenahan tersebut dilakukan agar objek wisata tidak menjadi sumber penularan Covid-19.